Ahad 26 Sep 2021 15:58 WIB

FSGI Sesalkan Ribuan Peserta Didik Terkonfirmasi Covid-19

Sayangnya, data tersebut tidak dijelaskan detail wilayah penyebaran sekolahnya.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Andi Nur Aminah
Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo (kanan)
Foto: Republika/Prayogi
Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo mengatakan FSGI menyesalkan ribuan peserta didik dan pendidik yang terkonfirmasi Covid-19. Mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kasus tertinggi di jenjang Sekolah Dasar (SD).

“Kalau dijumlah dari PAUD sampai SMA/SMK termasuk Sekolah Luar Biasa (SLB) maka yang terkonfirmasi Covid-19 mulai dari peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan mencapai 19.153 orang. Ini angka yang sangat besar. PTM baru di gelar oleh 42 persen satuan pendidikan saja sudah tinggi kasus, apalagi jika PTM digelar serentak nantinya,” kata Heru dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (26/9).

Baca Juga

Kasus Covid-19 yang paling banyak terjadi di jenjang SD sebesar 2,78 persen atau 581 sekolah. Jumlah tersebut disusul di jenjang PAUD sebanyak 252, SMP 241 sekolah, SMA 107 sekolah, dan SMK 70 sekolah. Sementara SLB menduduki kasus terendah dengan 13 sekolah.

Sayangnya, data tersebut tidak dijelaskan detail wilayah penyebaran sekolah. Menyikapi kebijakan pemerintah yang membuka sekolah PAUD dan SD, FSGI bingung karena sebagian peserta didik dari TK dan SD belum divaksin.

Selain itu, dalam usia TK dan SD perilaku siswa relatif sulit dikontrol sehingga rentan akan terjadi penularan Covid-19. “FSGI bingung mengapa tidak membuka Perguruan Tinggi padahal mahasiswa umumnya sudah divaksin dan perilaku mereka lebih terkontrol,” ujar dia.

Meski begitu, FSGI tetap menyampaikan apresiasi atas data siswa yang terkonfirmasi Covid-19 yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayan Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Melalui Direktur Jenderal (Dirjen) PAUD dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Jumeri menyampaikan sebanyak 2,8 persen atau 1.296 satuan pendidikan melaporkan warga sekolah terkonfirmasi Covid-19 selama pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

“Jumlah 2,8 persen itu berdasarkan hasil survei terhadap 46.500 sekolah hingga 20 September 2021,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement