Ahad 26 Sep 2021 12:48 WIB

Pasokan Jagung Gorontalo Siap Bantu Kebutuhan Nasional

Pada September ini, diperkirakan Gorontalo akan panen 119 ribu ton pipilan kering.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Seorang petani menunjukan jagung yang baru dipanen di Pilohayanga, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (16/2). Kementerian Pertanian mengklaim, periode bulan September 2021 menjadi puncak masa panen raya jagung di Provinsi Gorontalo.
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Seorang petani menunjukan jagung yang baru dipanen di Pilohayanga, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (16/2). Kementerian Pertanian mengklaim, periode bulan September 2021 menjadi puncak masa panen raya jagung di Provinsi Gorontalo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian mengklaim, periode bulan September 2021 menjadi puncak masa panen raya jagung di Provinsi Gorontalo. Daerah sentra jagung terbesar kedua di pulau Sulawesi ini optimis dapat memasok kebutuhan jagung nasional untuk beberapa wilayah sekitar.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian, Provinsi Gorontalo Ramdhan Pade mengatakan berdasarkan data Gorontalo untuk September 2021 ini diperkirakan akan panen seluas 42.919 hektare (ha) dengan produksi 119.341 ton pipilan kering.

Baca Juga

Menurut dia, pasokan tersebut berpotensi mencatatkan surplus dikarenakan iklim bersahabat dan jadwal tanam yang terpola dengan baik di wilayahnya. "Jika ada pihak yang meragukan ketersediaan stok, silahkan bisa langsung datang kesini ke Gorontalo," katanya seperti dikutip dari Siaran Pers, Kementerian Pertanian, Ahad (26/9).

Menurut dia, hal itu bukan tanpa alasan. Ia mengaku telah mengecek langsung stok jagung ke beberapa perusahaan jagung pakan pada Jumat (24/9) dan diketahui stok jagung di pabrik pakan terus berdatangan.

Direktur Serealia, Ditjen Tanaman Pangan, Kementan, Ismail Wahab, mengatakan, mengapresiasi pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota bersama para pihak terkait dalam mengantisipasi kelangkaan stok jagung. Ia memastikan, akan terus bersama pemda memantau ketersediaan dan produksi jagung.

Adapun, kata Ismail, berdasarkan data yang dihimpun Pusat Data dan Informasi Pertanian Kementan September hingga Oktober adalah masa puncak panen jagung yang ditanam di lahan sawah.

“Banyak laporan yang masuk ke kami masih ada panen jagung yang tentunya sangat mampu cukupi kebutuhan peternak. Kita pastikan kebutuhan peternak tercukupi untuk 3 bulan mendatang,” kata dia.

Perwakilan PT Seger Agro Nusantara di Gorontalo, Andika, menjelaskan memiliki stok sekitar 3.000 ton di gudang. Andika menambahkan bahwa harga pembelian jagung dari masyarakat sekitar Rp 5.000 per kg. Stok tersebut akan terus bertambah seiiring masa musim panen di wilayah Gorontalo.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Rizki perwakilan dari PT Charoen Popkhand Indonesia Gorontalo. Ia mengatakan, saat ini mereka memiliki 12 ribu ton jagung. Rizki pun menyatakan kesiapan perusahaan untuk menampung dan menyalurkan stoknya ke para pihak yang membutuhkan jagung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement