Ahad 26 Sep 2021 09:24 WIB

Cara Mudah Merawat Mobil dari Rumah

Debu yang menempel di kaca mobil yang dibiarkan begitu saja bisa menimbulkan jamur.

Cara mudah merawat mobil dari rumah (ilustrasi).
Foto: Republika.co.id
Cara mudah merawat mobil dari rumah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sama seperti tubuh, mobil pun butuh untuk dirawat secara berkala. Tujuannya agar performa mobil tetap baik dan nyaman saat dikendarai.

Berikut kiat untuk merawat mobil yang mungkin jarang dibawa ke bengkel selama pandemi, menurut siaran pers, Carsome, dikutip Ahad (26/9):

1. Perhatikan kebersihan interior

Selain diselimuti debu dan kotoran, mobil yang terparkir lama di garasi juga memungkinkan untuk dihinggapi binatang seperti semut, serangga, dan kecoa. Ketika membersihkan mobil, perhatikan juga kebersihan interiornya dengan cara menyedot debu dari jok dan karpet, lap bagian dashboard, dan mengelap bagian door trim dengan kain yang lembut. 

Jika dibersihkan secara berkala, interior mobil pun akan terbebas dari sebu, kotoran, binatang dan bau yang tak sedap. Jangan lupa juga untuk memakai penyegar udara agar mobil tetap harum. 

2. Kaca mobil berdebu bisa terkena jamur

Debu yang menempel pada kaca mobil yang dibiarkan begitu saja akan menyebabkan tumbuhnya jamur pada permukaan kaca mobil. Bersihkan kaca mobil secara berkala penting untuk kebersihan mobil. Membersihkan kaca mobil tidak boleh sembarangan, harus menggunakan sabun khusus dan lap yang lembut agar tidak merusak permukaan kaca. Selain kaca mobil, wiper juga harus dibersihkan secara berkala agar tetap berfungsi dengan baik.

3. Memanaskan mobil

Memanaskan mobil merupakan hal yang penting tapi sering terlewatkan. Mesin dalam mobil yang terparkir lama cenderung menjadi aus karena oli tidak melumasi komponennya dengan baik.

Dalam jangka panjang, mobil yang tidak dipanaskan akan mengakibatkan kebocoran kompresi dan berlanjut kepada overheating. Anda sebaiknya memanaskan mobil, setidaknya sekali dalam sepekan untuk menghindari kendala khususnya kompresi yang bocor.

4. Pastikan tekanan ban cukup

Jangan sekali-kali mengabaikan hal ini, karena akan membuat ban kempes dan mobil tidak dapat digunakan. Sebaiknya Anda memeriksa kembali tekanan angin untuk menghindari ban bocor. Walaupun dalam masa PPKM, ban harus tetap dalam kondisi aman jika sewaktu-waktu mobil diperlukan.

5. Hindari flat spot

Flat spot adalah masalah yang sering terjadi pada ban mobil, di mana kondisi ban mobil hanya bertumpu pada satu sisi saja sehingga bentuk ban tidak bulat seperti biasanya. Kondisi ini biasanya terjadi karena pengguna mobil hanya memanaskan mobil di tempat saja. Jika kondisi ini terus didiamkan maka akan timbul rasa tidak nyaman ketika berkendara, sebaiknya segera mengganti ban saat flat spot terjadi.

6. Parkir mobil di tempat aman

Membiarkan mobil terparkir di garasi bukan berarti tanpa risiko. Ada baiknya jika Anda juga menyediakan peralatan keamanan mobil seperti kunci setir, alarm mobil, dan gembok pada pagar rumah.

Mobil yang diparkir di luar rumah biasanya memiliki risiko lebih tinggi, tidak hanya dari segi keamanan tapi juga risiko kerusakan cat dan badan mobil yang terkena panas dan hujan. Jika mobil terparkir di luar garasi rumah, ada baiknya untuk memberikan perlindungan tambahan seperti penutup agar mobil terlindung dengan baik.

7. Asuransi

Selain menyediakan peralatan keamanan, penting juga untuk melindungi mobil dengan asuransi. Proteksi asuransi akan memberikan perlindungan finansial terutama dari tindak kejahatan pencurian. Terdapat dua pilihan asuransi total loss only (TLO), asuransi yang akan menghindarkan kamu dari kerugian finansial jika mobil hilang karena dicuri dan all risk atau comprehensive yang menjangkau kerugian karena kehilangan dan kecelakaan. Yang paling cocok di masa PPKM seperti saat ini adalah TLO, karena risiko kehilangan lebih besar dibanding risiko kecelakaan. 

8. Mencabut kabel negatif aki untuk menghindari risiko aki melemah

Kebanyakan orang membiarkan aki terpasang saat mobil terparkir lama, tanpa disadari hal ini dapat membuat aki menjadi melemah karena tidak ter-charge dengan sempurna. Banyak juga yang melepaskan keseluruhan kabel aki, nyatanya hal ini juga dapat menimbulkan risiko berbahaya. Yang harus diterapkan adalah dengan mencabutkabel negatif pada aki, dengan begitu aki tidak akan menjadi lemah dan mobil juga terhindar dari risiko berbahaya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement