Sabtu 25 Sep 2021 00:00 WIB

Anggaran Bangun Pasar Raya Padang Rp 200 Miliar

Menteri PUPR mengabulkan usulan pembangunan revitalisasi Pasar Raya Padang Fase VII

Rep: febrian fachri/ Red: Hiru Muhammad
Warga berada di kawasan pertokoan Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, Ahad (13/6/2021). Sesuai dengan Perda, Pemkot Padang hanya akan menarik retribusi jasa usaha dari delapan sektor, yakni retribusi pemakaian kekayaan daerah, pertokoan, terminal, tempat khusus parkir, tempat penginapan, rumah potong hewan, rekreasi dan olahraga serta penjualan produksi usaha daerah, sedangkan sektor lainnya menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Warga berada di kawasan pertokoan Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, Ahad (13/6/2021). Sesuai dengan Perda, Pemkot Padang hanya akan menarik retribusi jasa usaha dari delapan sektor, yakni retribusi pemakaian kekayaan daerah, pertokoan, terminal, tempat khusus parkir, tempat penginapan, rumah potong hewan, rekreasi dan olahraga serta penjualan produksi usaha daerah, sedangkan sektor lainnya menjadi kewenangan pemerintah pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), merealisasikan pembangunan Pasar Raya Kota Padang Fase VII. Kementerian PUPR akan mengucurkan dana sebesar Rp 200 miliar untuk membangun infrastruktur pasar tersebut.

"Atas nama Pemerintah Kota Padang, saya ber syukur atas limpahan rahmat yang terus diterima bagi Kota Padang. Bantuan untuk kemajuan Kota Padang dari berbagai pihak tak henti-hentinya, terutama selama tiga bulan belakangan ini," kata Hendri, Jumat (24/9).

Hendri bersyukur Menteri PUPR mengabulkan usulan pembangunan revitalisasi Pasar Raya Padang Fase VII. Ia menyebut pelaksanaannya revitalisasi pasar tersebut pada tahun depan.

Hendri Septa menyebut, terkait usulan revitalisasi Pasar Raya Padang Fase VII memang sudah diupayakan pihaknya pasca gempa 2009 yang mengakibatkan kondisi bangunan mengalami kerusakan. Saat itu gempa dahsyat mengguncang Kota Padang dengan  kekuatan 7,6 richter. "Dengan di revitalisasinya bangunan Fase VII ini nantinya semoga dapat memfasilitasi dan mengakomodir pedagang serta PKL yang berjualan di kawasan tersebut selama ini," ucap Hendri.

 

Hendri menyebut pembangunan Fase VII dikabarkan akan dilaksanakan tahun 2022 dengan perkiraan menelan anggaran bantuan Kementerian PUPR yang ditaksir sebanyak Rp 200 miliar.

Saat ini Pemko Padang menurut dia sedang menyiapkan persyaratan terkait perencanaan.  Seperti Detail Engineering Design (DED), AMDAL dan ANDAL LALIN serta persiapan relokasi bagi pedagang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement