Jumat 24 Sep 2021 09:40 WIB

Pelaku Usaha Didorong Gunakan LCS untuk Stabilisasi Rupiah

Penggunaan LCS akan mengurangi volatilitas rupiah.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Uang rupiah pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu (ilustrasi). Para pengusaha diimbau memanfaatkan LCS guna menjaga stabilitas rupiah.
Foto: ANTARA FOTO
Uang rupiah pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu (ilustrasi). Para pengusaha diimbau memanfaatkan LCS guna menjaga stabilitas rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku usaha didorong menggunakan mata uang lokal melalui fasilitas local currency settlement (LCS) dalam perdagangan bilateral untuk mendukung stabilisasi rupiah.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, dampak dari implementasi LCS akan mendukung stabilitas nilai tukar dan mengurangi volatilitas rupiah. "Transaksi dagang di berbagai negara dengan dolar AS, jadi artinya, dolar ini hard currency dan ini tidak baik," kata Josua dalam Webinar LCS Infobank, Kamis (23/9).

Baca Juga

Ini bukan hanya dialami oleh Indonesia saja, tapi juga negara-negara berkembang ataupun negara-negara yang nilai mata uangnya masih soft currency. Nilai tukar sendiri akan dipengaruhi oleh faktor fundamental dan sentimen.

Josua mengatakan, secara fundamental rupiah masih dalam kondisi undervalue. Volatilitasnya saat ini lebih dipengaruhi oleh sentimen pasar. Sehingga penggunaan LCS akan mengurangi volatilitas tersebut.

"Meskipun ada sentimen pasar, kita harapkan dengan penggunaan LCS ini dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap dolar dan mendorong rupiah tetap berada dalam level fundamentalnya," kata dia.

Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Mukhamad Misbakhun juga mengapresiasi langkah Bank Indonesia yang menerapkan LCS ini. Menurutnya, selain mengurangi tekanan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, implementasi LCS juga akan memperkuat perekonomian Indonesia.

Ketergantungan terhadap dolar AS yang terus turun dalam perdagangan antar negara, tentu akan berdampak terhadap perekonomian dalam negeri. Dengan begitu, ekonomi nasional akan lebih kuat.

"Ini memberikan penguatan terhadap ekonomi kita, dan bisa kita lakukan terhadap negara-negara ASEAN," kata Misbkhun.

Ini juga memberikan akan memberikan dampak-dampak pada peningkatan arus perdagangan Indonesia karena biaya-biaya akan lebih rendah. Menurutnya, upaya dilakukan BI dalam memperluas LCS harus ditangkap sebagai sinyal yang positif karena bisa memperkuat peran bank sentral Indonesia di ASEAN.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement