Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Johanes Sutanto

3 Hal yang Wajib Dimiliki Investor yang Ingin Menerapkan Value Investing

Eduaksi | Thursday, 23 Sep 2021, 13:58 WIB

Istilah value investing ini sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari, teristimewa saat berbicara tentang investasi saham. Istilah ini cukup familier di kalangan investor karena sejatinya tidak sedikit investor ternama sukses dalam investasinya karena menerapkan strategi investasi ini.

Sebut saja sosok Warren Buffet dan Lo Kheng Hong. Kedua orang ini boleh dikata ikon dari strategi value investing, sejak istilah ini diperkenalkan oleh investor terkenal di abad ke-20 bernama Benjamin Graham.

Lantas apa sebenarnya arti value investing dan kemampuan apa saja yang wajib dimiliki investor yang ingin menerapkan strategi ini?

Umum diketahui, value investing merupakan metode untuk membeli saham yang pada saat ini berada di bawah nilai intrinsiknya atau saham yang istilah kerennya sedang undervalue untuk dijual pada jangka waktu panjang di harga yang menguntungkan.

Karena itu, seorang investor dengan metode ini wajib tahu rasio dalam valuasi saham beserta nilai intrinsiknya. Dengan begitu investasi saham yang saat ini sudah sangat mudah, semisal melalui aplikasi IPOT milik sekuritas karya anak bangsa Indo Premier Sekuritas, benar-benar mendatangkan cuan di masa mendatang.

Nah, biar sukses menjadi investor, berikut ini 3 hal yang wajib dimiliki mereka yang ingin menerapkan strategi value investing:

1. Kemampuan Menganalisis Laporan Keuangan

Kemampuan analisis paling dasar yang wajib dimiliki investor yang ingin menerapkan strategi value investing adalah membaca laporang keuangan emiten dengan teliti, detail dan komprehensif. Analisis fundamental ini menelisik aset lancar dan tidak lancar, laba/rugi serta laporan arus kas. Dari situ investor bisa membuat kesimpulan apakah emiten yang diincar itu memang sehat secara finansial atau tidak.

2. Mampu Menilai Valuasi Saham

Murah di sini tentu jangan dipahami secara salah kaprah. Murah itu bukan melulu soal nominal harga saham, tetapi jelas terkait dengan nilai valuasi sahamnya. Nah, untuk mengukur valuasi harga suatu saham, investor bisa menggunakan rasio keuangan seperti Price to Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV), karena rasio keuangan ini bisa menjadi parameter dalam mengukur valuasi harga suatu saham benar-benar murah atau tidak.

3. Memiliki Tingkat Kesabaran Tinggi

Karena value investing ini jangka waktunya panjang hingga beberapa tahun ke depan, tentunya si Investor wajib memiliki kesabaran tingkat tinggi. Investor dengan value investing harus benar-benar meyakini keuntungan maksimal justru diperoleh saat saham dijual beberapa tahun kemudian dan bukan dalam jangka waktu dekat (ditradingkan). Oleh sebab itu, kesabaran itu sangat penting dipegang investor dengan strategi ini dan si Investor tentunya juga tidak gampang terpengaruh dengan market, bujukan, rayuan, opini dan rekomendasi-rekomendasi yang tidak jelas fundamentalnya saat saham yang dibeli sudah ada di portofolio.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image