Jumat 24 Sep 2021 01:30 WIB

13 Kura-Kura Rote Dipulangkan dari Singapura ke NTT

Kura-kura rote merupakan satwa endemik Pulau Rote yang berstatus terancam punah.

Petugas mendata kura-kura leher ular (Chelonida mccordi) atau yang dikenal dengan sebutan Kura-Kura Rote yang berada di dalam sebuah kotak saat tiba di lokasi Karantina milik Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT di Kota Kupang, NTT, Kamis (23/9/2021). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan upaya repatrasi atau pemulangan kembali 13 ekor kura-kura leher ular (Chelonida mccordi) ke habitat aslinya di Rote Ndao , NTT setelah sebelumnya berada di kebun binatang Singapura/Mandai Singapura.
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Petugas mendata kura-kura leher ular (Chelonida mccordi) atau yang dikenal dengan sebutan Kura-Kura Rote yang berada di dalam sebuah kotak saat tiba di lokasi Karantina milik Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT di Kota Kupang, NTT, Kamis (23/9/2021). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan upaya repatrasi atau pemulangan kembali 13 ekor kura-kura leher ular (Chelonida mccordi) ke habitat aslinya di Rote Ndao , NTT setelah sebelumnya berada di kebun binatang Singapura/Mandai Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memulangkan 13 kura-kura rote dari Singapura ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Satwa bernama latin Chelodinamccordi yang dipulangkan itu terdiri atas enam jantan dan tujuh betina dengan kisaran usia enam tahun.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam NTT Arief Mahmud kepada wartawan di Kupang, Kamis, mengatakan, kura-kura rote merupakan satwa endemik Indonesia yang hanya ditemukan di Pulau Rote dan tergolong sebagai satwa yang terancam punah. Menurut lembaga internasional untuk konservasi alam (International Union for Conservation of Nature's), kura-kura rote statusnya critically endangered atau kritis.

Baca Juga

Arief mengatakan, repatrasi kura-kura rote yang sebelumnya menghuni Singapore Zoo itu merupakan bagian dari upaya untuk memulihkan populasinya di alam. Saat tiba di NTT, kura-kura rote yang juga dikenal sebagai kura-kura leher ular itu masing-masing ditempatkan di dalam kotak yang penutupnya langsung dibuka saat tiba di lokasi karantina.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement