Kamis 23 Sep 2021 12:53 WIB

Ilmuwan Temukan Sebab Keterbatasan Kelayakhunian di Mars

Mars mungkin terlalu kecil untuk menampung air dalam jumlah besar.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Mars
Mars

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Air sangat penting untuk kehidupan di Bumi dan planet lain. Para ilmuwan telah menemukan banyak bukti air dalam sejarah awal Mars. Tetapi Mars tidak memiliki air cair di permukaannya saat ini. 

Penelitian baru dari Universitas Washington di St. Louis menunjukkan alasan mendasar: Mars mungkin terlalu kecil untuk menampung air dalam jumlah besar.

 

Studi penginderaan jauh dan analisis meteorit Mars yang berasal dari tahun 1980-an menunjukkan bahwa Mars dulunya kaya air, dibandingkan dengan Bumi. 

 

Pesawat ruang angkasa pengorbit Viking NASA dan baru-baru ini, penjelajah Curiosity dan Perseverance di darat, mengembalikan gambar dramatis lanskap Mars yang ditandai oleh lembah sungai dan saluran banjir.

 

Terlepas dari bukti ini, tidak ada air cair yang tersisa di permukaan. Para peneliti mengajukan banyak kemungkinan, termasuk melemahnya medan magnet Mars yang bisa mengakibatkan hilangnya atmosfer tebal.

 

Namun sebuah penelitian yang diterbitkan minggu 20 September di Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan alasan yang lebih mendasar mengapa Mars saat ini terlihat sangat berbeda dari 'marmer biru' Bumi.

 

"Nasib Mars sudah ditentukan sejak awal," kata Kun Wang, asisten profesor ilmu bumi dan planet di Arts & Sciences di Washington University, penulis senior studi tersebut, dilansir di Phys, Selasa (21/9).

 

"Kemungkinan ada ambang batas pada persyaratan ukuran planet berbatu untuk menahan air yang cukup untuk memungkinkan kelayakhunian dan lempeng tektonik, dengan massa melebihi Mars," tambahnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement