Rabu 22 Sep 2021 23:49 WIB

Ratusan Hektare Tanaman Padi di Mukomuko Terdampak Banjir

Total lahan terdampak banjir di Mukomuko seluas 200 hektare

Petani mengamankan bibit padi agar tak hanyut terbawa air saat banjir (ilustrasi). Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan seluas 200 hektare tanaman padi sawah di Desa Sumber Makmur yang terdampak banjir di daerah ini.
Foto: Antara/Siswowidodo
Petani mengamankan bibit padi agar tak hanyut terbawa air saat banjir (ilustrasi). Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan seluas 200 hektare tanaman padi sawah di Desa Sumber Makmur yang terdampak banjir di daerah ini.

REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan seluas 200 hektare tanaman padi sawah di Desa Sumber Makmur yang terdampak banjir di daerah ini.

"Yang terdampak banjir seluas 200 hektare, tetapi belum ada laporan tanaman padi yang rusak dan mengalami gagal panen," kata Pelaksana Tugas Kasi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Sugiyanto, dalam keterangan di Mukomuko, Rabu (22/9).

Seluas sekitar 200 hektare tanaman padi berumur di atas 60 hari milik petani di Desa Sumber Makmur, Kecamatan XIV Koto yang terdampak banjir yang melanda wilayah ini. Namun dari seluas sekitar 200 hektare tanaman padi yang terdampak banjir di Desa Sumber Makmur dan sekitarnya, hanya seluas sekitar 10 hektare tanaman padi yang roboh akibat diterjang banjir di wilayah ini.

"Dari seluas 200 hektare tanaman padi yang terdampak banjir tersebut, sekitar 10 hektare tanaman padi yang roboh, selebihnya masih berdiri," ujarnya.

Ia mengatakan, petani di wilayah ini masih berupaya mendirikan tanaman padinya yang sudah ada bulirnya lalu sebanyak 10-20 batang tanaman padi tersebut diikat.Menurutnya, kemungkinan cara seperti ini dapat menyelamatkan tanaman padi yang roboh akibat terendam banjir serta tidak membuat tanaman padi gagal panen atau puso.

Selanjutnya, katanya, pihaknya akan melakukan identifikasi untuk memastikan tanaman padi rusak akibat banjir di wilayah ini dan sejumlah wilayah lainnya di daerah ini."Kami akan tetap melakukan identifikasi tanaman padi yang rusak bahkan yang gagal panen akibat terendam banjir yang melanda wilayah ini," ujarnya.

Sementara itu, banjir yang terjadi di daerah itu sejak Sabtu (19/9) tidak hanya merendam sebanyak 108 rumah warga setempat tetapi juga merendam tanaman pertanian khususnya padi milik petani setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement