Rabu 22 Sep 2021 20:56 WIB

258 Perwira Transportasi Dilantik Menjadi Pelaut Tangguh

Saat ini pemerintah tengah fokus memanfaatkan segala potensi sumber daya kelautan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ilham Tirta
Pelantikan Perwira Pelayaran (ilustrasi).
Foto: OLHA MULALINDA/ANTARA
Pelantikan Perwira Pelayaran (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 258 perwira remaja transportasi Program Diklat Pelaut Tingkat III dan Diklat Pelaut Tingkat IV Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Banten resmi dilantik. Mereka diharapkan dapat menjadi pelaut yang tangguh untuk melaksanakan pekerjaan di atas kapal dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan laut.

“Saya berharap Politeknik Pelayaran Banten sebagai salah satu lembaga pendidikan dan pelatihan pelayaran dapat mencetak SDM pelaut yang tangguh dan memiliki KSA (knowledge, skill, attitude) yang mumpuni untuk melaksanakan pekerjaan di atas kapal dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan laut,” ujar Plt Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha Tjahjagama, dalam siaran pers, Rabu (22/9).

Tema yang diusung dalam pelantikam tersebut adalah Creating Leader Of Tomorrow In Maritime Industry Through A Sustainable Campus. Disebutkan, itu sejalan dengan salah satu komitmen IMO untuk membantu negara-negara anggota PBB dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan, yang merupakan salah satu dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan SDGs.

Arif Toha mengucapkan selamat kepada para lulusan yang baru saja dilantik atas keberhasilan menyelesaikan jenjang pendidikan dan pelatihan. Dia berharap, dengan pelantikan itu para perwira remaja transportasi itu dapat terus mengembangkan diri untuk bersama-sama membangun Indonesia.

“Dunia saat ini mengakui, pelaut adalah pekerja kunci yang memegang peranan penting terhadap keberlangsungan kehidupan di bumi," ujar dia.

Terlebih lagi, kata dia, saat ini dunia tengah berhadapan dengan pandemi Covid-19. Dengan situasi itu, pelaut memiliki peranan penting dan strategis dalam menjaga keseimbangan pergerakan perpindahan orang dan barang serta menjamin komoditas didunia agar tetap berjalan lancar, aman, dan selamat sampai tujuan.

Arif juga menyampaikan, Indonesia memiliki sumber daya lautan yang sangat besar. Karena itu, diperlukan banyak kompetensi untuk mengolah kekayaan bangsa tersebut. “Saat ini pemerintah fokus untuk memanfaatkan segala potensi sumber daya kelautan, membangun transportasi laut, dan infrastruktur pelabuhan yang disertai dengan pembangunan industri maritim dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia kepelautan dan membangun kekuatan ekonomi masyarakat," jelas dia.

Sebanyak 258 lulusan yang dilantik terdiri dari 111 orang lulusan Diklat Pelaut Tingkat III Program Studi Nautika, 90 orang lulusan Diklat Pelaut Tingkat III Program Studi Teknika, 36 orang lulusan Diklat Pelaut Tingkat IV Program Studi Nautika, dan 21 orang lulusan Diklat Pelaut Tingkat IV Program Studi Teknika.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement