Rabu 22 Sep 2021 13:57 WIB

Usai Gugatan Scarlett Johansson, Disney Ubah Kontrak Artis

CEO Disney percaya aktor dan aktris adalah aset terpenting studio.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Qommarria Rostanti
Disney akan mengubah kontrak kerja sama dengan para aktor dan aktris (ilustrasi).
Foto: Marvel
Disney akan mengubah kontrak kerja sama dengan para aktor dan aktris (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- CEO Disney Bob Chapek mengonfirmasi, studio akan mengubah kebijakan kontraknya dengan para aktor dan aktris yang bekerja sama dengan Disney. Perubahan itu menyusul gugatan aktris Scarlett Johansson atas perilisan film Black Widow.

Pandemi Covid-19 mengubah industri hiburan termasuk industri film. Perubahan ini, kata Chapek, membuat strategi perilisan harus disesuaikan seperti dengan merilis secara daring atau streaming

Sementara, film-film baru yang dijadwalkan keluar tahun ini memiliki perjanjian tiga tahun atau empat tahun lalu, di mana saat itu belum terjadi pandemi. Dia mengatakan, pandemi mempercepat dinamika kedua, yaitu perubahan perilaku konsumen.

"Jadi kami seperti menempatkan pasak persegi di lubang bundar sekarang di mana kami memiliki kesepakatan yang disusun dalam serangkaian kondisi tertentu, yang sebenarnya menghasilkan film yang dirilis dalam serangkaian kondisi yang sama sekali berbeda,” kata Chapek, dilansir di laman Screen Rant, Rabu (22/9). 

Menurut dia, pada akhirnya, mereka akan memikirkannya saat mereka melakukan penawaran bakat di masa depan. Mereka akan merencakannya dalam kesepakatan dan memastikan itu dimasukkan. 

“Kami hanya mencari cara untuk menjembatani kesenjangan,” kata dia. 

Chapek percaya aktor dan aktris adalah aset terpenting studio. Chapek pun menyebut akan terus percaya untuk memberikan kompensasi yang adil kepada mereka sesuai dengan ketentuan kontrak yang mereka setujui kepada mereka. 

Akibat penutupan bioskop dan menjamurnya layanan streaming, Disney mengadopsi alternatif streaming untuk film-film terbesar mereka. Disney sendiri telah mengirimkan lima film ke Disney+ Premier Access sejak pandemi dimulai, dari Mulan hingga Jungle Cruise.

Dari semua film Premier Access, Black Widow yang paling banyak "menimbulkan masalah", bahkan ketika film itu menghasilkan banyak uang untuk Disney. Pada akhir Juli, Johansson mengejutkan studio ketika dia menggugat Disney atas pelanggaran kontrak karena rilis streaming film Black Widow.

Menurut Johansson, dia kehilangan pemasukan jutaan dolar dari bonus box office. Dia dijanjikan perilisan Black Widow secara eksklusif di bioskop.

Pertarungan hukum publik atas Black Widow semakin panas karena kedua belah pihak saling membanting. Saat ini, Disney sedang berupaya untuk menghindari persidangan.

Jika ada yang jelas dari situasi ini, Disney membutuhkan komunikasi yang lebih baik dengan bintang-bintangnya jika streaming akan terus menjadi prioritas. Chapek jelas mengetahui hal ini sekarang, seperti yang dia katakan di Konferensi Komunacopia tahunan ke-30 Goldman Sachs bahwa studio akan menyesuaikan kontrak aktornya pada masa depan. 

Chapek mengatakan Disney memiliki sejarah panjang kesepakatan yang menguntungkan dan kooperatif dengan para bintang. "Kami akan terus melakukannya, tentu saja dunia sedang berubah, dan penawaran bakat ke depan harus mencerminkan fakta bahwa dunia sedang berubah,” ujar Chapek. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement