Rabu 22 Sep 2021 13:29 WIB

1.929 Peserta PPPK tak Ikut Tes Reaktif Covid 19 dan Sakit

Semua peserta yang tak hadir saat tes tahap 1 bisa mengikuti tes di tahap 2.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Peserta ujian Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menunggu giliran swab antigen sebelum mengikuti ujian seleksi menggunakan sistem Computer Assisted Test di Jawa Barat.
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Peserta ujian Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menunggu giliran swab antigen sebelum mengikuti ujian seleksi menggunakan sistem Computer Assisted Test di Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelaksanaan PPPK tahap I sudah selesai digelar. Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Dedi Supandi, sekarang tinggal pelaksanaan PPPK tahap kedua dan ketiga. Pelaksanaan seleksi, dilaksanakan semi onlen dengan waktu tes sekitar 170 menit perorang. 

Menurutnya, waktu pelaksanaan tes terbagi dari tanggal 13 sampai 17 September, tersebar di 27 kota/kabupaten se Jabar. Lokasi tempat seleksi, sebanyak 124 sekolah menggunakan 538 ruang ujian komputer dan 11.829 unit komputer yang digunakan. 

Dedi mengatakan, jumlah perserta yang mengikuti seleksi PPPK ini pada sesi 1 totalnya ada 41.810. Sesi kedua, sebanyak 37.425 orang. Sehingga, total peserta 79.175 yang hadir. Sementara, yang mendaftar PPPK ada 81 ribu.

"Peserta yang tidak hadir ada 1.929 orang penyebabnya karena ada yang reaktif antigen, ada yang sakit, dan ada yang positif Covid 19," ujar Dedi, Rabu (22/9). 

Dedi menjelaskan, semua peserta yang tak hadir saat tes tahap 1 bisa mengikuti tes di tahap 2. "Nanti yang tak lulus tahap pertama bisa milih tahap 2. Kan ada 3 tahap," katanya.

Dedi mengaku, dalam pelaksanaan tes tahap 1 selain ditemukan yang reaktif, juga ada beberapa kendala yang lain. Salah satunya, banyak peserta yang tak membawa hasil antigen. Padahal, Pemprov Jabar sudah memfasilitasi tes gratis antigen sehari sebelumnya. 

"Tapi ada yang baru datang dari luar kota tapi tak bawa hasil antigen jadi ya tidak bisa ikut tes," katanya. 

Kendala kedua, kata dia, karena sakit dan terpapar covid 19. Namun, ada juga peserta yang atas kemauannya sendiri mengikuti tahap 2 dan tak datang di tahap 1.

"Yang sengaja memilih tes tahap 2 ini, ada yang karena jarak tempat tes yang jauh dari domisili, salah memilih lokasi formasi dan ada yang kerena mendadak ada keperluan pribadi," kata Dedi.

Terkait kuota PPPK ini, menurut Dedi, untuk SMA/SMK kuota yang disiapkan sebanyak 16.097. Semtara Sekolah dasar dan SMP 30 ribu sekian. "Jadi total kuota di Jabar 53 ribuan," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement