Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Agus Widiyanto

Woww., Alangkah Ngeri Hasil Ujian Sekolah Bahasa Jawa di SMK

Guru Menulis | Tuesday, 21 Sep 2021, 21:38 WIB
Gambar Pengawasan Ujian Sekolah SMK Binus Tahun Ajaran 2021/2022

Sekolah menengah kejuruan (SMK) mempunyai keunggulan jika dibandingkan dengan sekolah menengah atas/sederajatnya. Siswa SMK pasti mempekikkan 3 bisa tersebut, yaitu kuliah, bekerja, dan wirausaha. Tiga keunggulan itu dikenal dengan istilah be continue, yang pastinya setelah lulus, anak SMK diharapkan melanjutkan pilihan tiga jenjang tersebut. Namun, faktanya, beberapa anak SMK setelah lulus to be rabi (metu rabi). Pada dasarnya, itu sangat tidak bermasalah.

PJJ (pembelajaran jarak jauh) dominan digunakan oleh jenjang pendidikan pada pandemi untuk memutus rantai penularan Covid-19. Jika yang sangat mengerikan beberapa siswa SMK, khususnya di Kabupaten Karanganyar loss dol untuk dikontrol afektifnya. Bukti mengerikannya sikap siswa, seperti siswa lebih memilih untuk berhenti sekolah karena tidak berkaitan dengan kemampuannya. Namun, itu sangat mengejutkan. Pada aspek pengetahuan atau keterampilan siswa, guru mudah untuk mengontrol. Opini ini menyoroti rendahnya nilai US bahasa Jawa (BJ) SMK. Lazimnya, siswa mendapatkan nilai US sangat jauh batas minimal karena dari siswa sendiri dan luar siswa (Aisyah, 2017).

Pelaksanaan US menghasilkan nilai yang kurang memuaskan. Pada opini ini, buruknya nilai US mata pelajaran BJ tahun ajaran 2020/2021 pada SMK Bintang Nusantara Karangnyar. Siswa yang lulus US BJ jika nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebebar 75 terdapat lima siswa. Jumlah itu 2,71% dari jumlah keseluruhan peserta US BJ. Pada hasil US BJ SMK Binus itu masih terdapat nilai 0. Hasil US itu mengerikan karena terdapat siswa yang mendapat terendah sebesar 13. Hasil US BJ itu yang tidak memuaskan serupa pada maple bahasa Indonesia. Kelulusan US tersebut menurun jika dibandingkan dengan kelulusan nilai PAS Gasal, yaitu 2,71 : 12,90.

Permasalahan yang muncul dari diri siswa ketika mengerjakan US menghasilkan nilai dibawah KKM. Minat dan semangat belajar siswa. Faktor ini sangat menjadi fondasi siswa untuk mengerjakan US. Jika tidak ada semangat menghadapi US, siswa pasti mengalami kendala. Faktanya, hampir 75% peserta US SMK Binus telah bersemangat untuk menghadapi US. Itu terbukti sudah lumayan disiplin untuk melakukan presensi secara virtual di google meet. Selain itu, siswa tidak rajin membaca. Hal ini sangat mempengaruhi hasil US, terutama pada pembelajaran atau tes bahasa karena membaca merupakan satu di antara empat aspek keterampilan berbahasa. Lemahnya membaca terbukti ketika mengerjakan tugas harian jika dalam bentuk softfile atau jaringan, beberapa siswa menghasilkan jawaban yang sama. Ketiga, siswa tidak memahami materi yang diujikan. Permasalahan ini banyak dijumpai siswa kurang rajin mengikuti pembelajaran daring.

Buruknya nilai US juga dipicu oleh orang tua, guru, sekolah, dan sarana. Orang tua sangat dibutuhkan untuk mendukung siswa dalam menjalani pembelajaran daring untuk memberikan semangat. Beberapa peserta US yang tidak mengikuti presensi secara virtual. Selain itu, orang tua juga belum melunasi administrasi sehingga anaknya tidak bisa mengikuti US. Guru pada permasalahan ini telah memberikan kisi-kisi dan memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan indikator yang belum dipahami. Nyatanya, tidak siswa yang bertanya. Sekolah juga hendaknya dapat memikirkan sistem pelaksanaan US secara tepat bagi siswa.

Siswa hendaknya mempunyai semangat yang tinggi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa harus mendasari menuntut ilmu karena suatu kebutuhan supaya dapat menggapai cita-citanya dan atas dasar untuk membalas kebaikan orang tua. Di samping itu, siswa harus membiasakan untuk membaca. Sisi lain, membaca pada permasalahan ini, siswa membaca sebuah teks-teks yang panjang. Permasalah ini dapat diatasi oleh guru BJ dengan memberikan materi berbasis teks supaya siswa terbiasa untuk membaca sebuah bacaan yang lumayan panjang. Hal ini juga telah didukung kurikulum BJ tingkat SMA/Sederajat di Provinsi Jawa Tengah materi berbasis teks. Yang tidak kalah penting pada hal ini, yaitu siswa hendaknya mempunyai sikap kritis di dalam pembelajaran. Cara ini dapat dilakukan dengan siswa mengikuti organisasi-organisasi di sekolah atau di lingkungan masyarakat.

Orang tua juga hendaknya sadar selama pembelajaran daring karena guru sangat sulit mengontrol siswa. Pada hal ini, orang tua dapat bekerja sama dengan pihak sekolah untuk sama-sama mengkontrol siswa. Namun, orang tua perlu menyoroti kondisi sikap siswa selama pembelajaran daring. Di balik itu, jika belum mampu memenuhi syarat administrasi, orang tua perlu meminta keringanan kepada pihak sekolah. Guru sebelum pelaksanaan US telah memberikan dan menjelaskan kisi-kisi kepada para siswa kelas XII. Di samping itu, guru juga dapat melakukan upaya, seperti memberikan latihan-lihatan soal; siswa diminta untuk berlatih membuat soal sesuai dengan kisi-kisi; dan mereview materi kelas X – XI yang sesuai dengan indikator kisi-kisi. Upaya-upaya itu dapat dilakukan mulai pembelajaran pada semester genap. Jadi, guru memberikan materi kelas XII semester gasal dan genap diajarkan di semester genap. Hal ini supaya siswa lebih fokus pada US dan ujian praktik di semester genap.

Sekolah khususnya pihak kurikulum dapat menerapkan dua pilihan sistem pelaksanaan US, yaitu aplikasi online dan lembar jawab kertas. Aplikasi online US ini terinspirasi oleh pelaksanaan ujian masuk program magister UNS. Peserta US diwajibkan mengerjakan dengan laptop. Sekolah bisa membuat sebuah aplikasi yang tidak bisa keluar jika belum selesai mengerjakan US dan laptop hanya dapat membuka dua jendela aplikasi online US dan video conference sebagai pemantauan oleh guru. Cara ini dilakukan jika sekolah dan para siswa mempunyai sarana-prasana yang memadai. Namun, apabila tidak memadai dapat dilakukan alternatif, pelaksanaan US berbasis lembar jawab kertas dengan cara siswa datang ke sekolah dengan sistem shifting dan melaksankan protokol kesehatan yang ketat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image