Selasa 21 Sep 2021 21:32 WIB

Australia Janji Tetap Komitmen Terhadap Sentralitas ASEAN

Duta Besar Australia untuk ASEAN tegaskan negaranya tak membentuk pakta pertahanan

Rep: Fergi Nadira/Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Bendera Australia.
Foto: abc
Bendera Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Australia menegaskan aliansi baru AUKUS, yang terdiri dari Australia, United Kingdom (UK), dan United States (US) bukan merupakan aliansi atau pakta pertahanan. Oleh karenanya, komitmennya terhadap sentralitas ASEAN tidak berubah sama sekali di kawasan.

"Sebagai Mitra Dialog ASEAN yang tertua, Australia memiliki komitmen sebagai pendukung sentralitas ASEAN dan kami mendukung kawasan yang terbuka, inklusif, dan sejahtera dengan ASEAN sebagai pusatnya, konsisten dengan tujuan dan prinsip ASEAN Outlook mengenai Indo-Pasifik," ujar Duta Besar Australia untuk ASEAN Will Nankervis dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Selasa (21/9).

Baca Juga

Nankervis menekankan Australia tidak berniat untuk memperoleh senjata nuklir dan kapal selam baru yang diusulkan tidak akan membawa hulu ledak nuklir. Kemitraan AUKUS hanya akan memungkinkan negaranya berbagi teknologi dan kemampuan dengan lebih baik. Untuk inisiatif pertama di bawah kemitraan AUKUS, Australia akan membangun armada kapal selam bertenaga nuklir, memanfaatkan keahlian dari Amerika Serikat dan Inggris.

"Walaupun kapal selam ini akan bertenaga nuklir, mereka tidak akan membawa senjata nuklir. Australia tidak sedang dan tidak akan mencari senjata semacam itu. Kami juga tidak berusaha membangun kemampuan nuklir sipil," kata Nankervis.

Dia menjelaskan kapabilitas angkatan laut sangat penting bagi Australia sebab negara tersebut merupakan negara dengan tiga samudra yang bergantung pada perdagangan internasional lintas laut. Meski begitu, Australia, tetap teguh mendukung Perjanjian Non-Proliferasi (NPT).

Australia akan bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap kewajiban NPT sebagai Negara Non-Senjata Nuklir. "Kami tetap berkomitmen untuk memperkuat kepercayaan internasional terhadap integritas rezim non-proliferasi internasional dan menegakkan kepemimpinan global kami dalam bidang ini," ungkapnya.

Sebagai pihak dalam Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone atau Perjanjian Zona Bebas Nuklir Pasifik Selatan, Australia memahami pentingnya perjanjian tersebut. Nankervis menegaskan Australia akan selalu memastikan tindakan dalam mendukung perjanjian penting ini.

"Australia adalah pendukung kuat tatanan maritim berbasis aturan. Kami mendukung semua negara untuk dapat menggunakan hak dan kebebasan mereka sesuai dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut," katanya.

Australia akan terus bermitra dengan anggota ASEAN, termasuk dalam pengembangan sumber daya laut yang berkelanjutan dan memerangi tantangan seperti penangkapan ikan ilegal, yang tidak diatur dan tidak dilaporkan, yang dipandu oleh ASEAN Outlook mengenai Indo-Pasifik.

Dalam lingkungan strategis yang berubah dengan cepat, partisipasi Australia dalam AUKUS akan memperkuat kemampuan negaranya untuk bekerja dengan mitra regional dalam mendukung stabilitas dan keamanan regional. Ini terjalin dalam kerangka kerja berbasis aturan ketika kemakmuran bersama dibangun.

"Kami berkomitmen untuk terus mendorong kawasan yang damai dan aman dengan ASEAN sebagai pusatnya, dan untuk melengkapi dan memperkuat rancangan yang telah ada, yang dipimpin oleh ASEAN," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement