Selasa 21 Sep 2021 21:06 WIB

Menteri Nadiem Respons Positif Pemberdayaan SAD di Unja

Program ini melibatkan dosen dan mahasiswa dari berbagai Prodi di Universitas Jambi

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim (kiri) berbincang dengan Gubernur Jambi Al Haris (kanan) saat meninjau vaksinasi COVID-19 di Makorem 042 Garuda Putih, Jambi, Selasa (21/9/2021). Dalam kunjungan kerja pertamanya ke Provinsi Jambi, Nadiem Makarim selain meninjau vaksinasi, juga dijadwalkan melakukan dialog dengan pimpinan PTN/PTS dan mahasiswa di Universitas Jambi, serta komunitas seniman dan budayawan di sekitar Kawasan Percandian Muarajambi pada Rabu (22/9).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim (kiri) berbincang dengan Gubernur Jambi Al Haris (kanan) saat meninjau vaksinasi COVID-19 di Makorem 042 Garuda Putih, Jambi, Selasa (21/9/2021). Dalam kunjungan kerja pertamanya ke Provinsi Jambi, Nadiem Makarim selain meninjau vaksinasi, juga dijadwalkan melakukan dialog dengan pimpinan PTN/PTS dan mahasiswa di Universitas Jambi, serta komunitas seniman dan budayawan di sekitar Kawasan Percandian Muarajambi pada Rabu (22/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI — Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim memberikan apresiasinya kepada Universitas Jambi (UNJA). Apresiasi itu terkait dengan model pemberdayaan Suku Anak Dalam (SAD) yang diusung oleh UNJA lewat program Matching Fund.

“Saya sangat tertarik dengan topik Matching Fund yang diusung UNJA tentang Pemberdayaan SAD. Setelah acara ini saya akan ke lokasi pemukiman SAD di Kabupaten Sarolangun, melihat dari dekat tentang SAD, terutama pada aspek pendidikan mereka,” kata Nadiem saat berdialog dengan Sivitas Akademika Universitas Jambi di Balairung Pinang Masak Kampus UNJA Mendalo, Jambi, Selasa (21/9).

Nadiem mengatakan Matching Fund ini harusnya bisa didesain untuk menjadi ruang belajar mahasiswa di luar kampus. “Di sana nantinya mampu menjawab kebutuhan dunia pendidikan dan membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah, termasuk isu tentang pemberdayaan masyarakat,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Dalam dialog tersebut, Rektor UNJA Prof Sutrisno memaparkan juga sejumlah program dan inovasi yang telah dikembangkan oleh UNJA. Pada program Matching Fund yang diketuai oleh Dr. Fuad Muchlis, rektor mengatakan, salah satunya meloloskan pemberdayaan SAD di Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) yang terintegrasi dan berkelanjutan.

“Program ini merupakan tindak lanjut dari MoU UNJA dengan PT. Sari Aditya Loka (Group Astra Agro Lestari Tbk) beberapa waktu lalu. UNJA memiliki resource dalam memetakan, merumuskan strategi dan mengadvokasi komunitas SAD. Oleh karenanya UNJA hadir dan mengambil peran dalam upaya percepatan perubahan sosial SAD sekaligus mendorong upaya konservasi di TNBD,” tuturnya.

Lebih lanjut rektor menyampaikan, dalam rangka mendukung program Matching Fund ini pihak UNJA sudah memiliki Laboratorium Sosial SAD, melalui gagasan DLT (Desa Laboratorium Terpadu) PUI Etnomedical dan Nurisetikal (eMedical) dan PUI Pendidikan Komunitas (PENTAS).

Program ini, kata rektor, akan melibatkan dosen dan mahasiswa dari berbagai Prodi di UNJA. “Aktivitas mahasiswa mengikuti kegiatan ini akan diakui sebagai kegiatan akademik hingga 20 sks sebagai bagian dari implementasi MBKM,” tuturnya.

Nadiem makin melengkapi deretan Kabinet Indonesia Maju pada tahun ini yang telah menaruh perhatiannya secara langsung kepada warga SAD di Provinsi Jambi. Sebelumnya, Menteri Sosial, Tri Rismaharini, telah lebih dulu menemui warga SAD di wilayah Batanghari, Jambi.

Kunjungan Nadiem ke SAD ini merupakan agendanya di Jambi. Dalam kunjungan ini, Nadiem lebih dulu meninjau pelaksanaan vaksinasi terhadap tenaga pendidik dan peserta didik di Makorem 042 Garuda Putih. Selanjutnya ia berkunjung ke Universitas Jambi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement