Selasa 21 Sep 2021 20:01 WIB

Mahasiswa UNS Buat Alat Penyiram Otomatis

Alat terintegrasi dengan IoT.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berhasil menciptakan alat penyiram otomatis dan humidity controller untuk screenhouse yang terintegrasi Internet of Things (IoT). Foto
Foto: uns
Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berhasil menciptakan alat penyiram otomatis dan humidity controller untuk screenhouse yang terintegrasi Internet of Things (IoT). Foto

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berhasil menciptakan alat penyiram otomatis dan humidity controller untuk screenhouse yang terintegrasi Internet of Things (IoT).

Inovasi tersebut merupakan karya dari Stefanus Marcellindo, Dina Mifika Sari, dan Muhammad Hammam Al-Choirie asal Program Studi (Prodi) S-1 Teknik Elektro Fakultas Teknik (FT) UNS dan Savira Kharisma Putri asal Prodi S-1 Agroteknologi Fakultas Pertanian (FP) UNS.

Baca Juga

Keempatnya berada di bawah pendampingan Feri Adriyanto selaku dosen pembimbing yang mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI tahun 2021.

Salah satu anggota tim, Stefanus Marcellindo, mengatakan, alat penyiram otomatis dan humidity controller untuk screenhouse yang terintegrasi IoT diciptakan untuk mengatasi permasalahan perubahan cuaca yang dapat mengganggu budidaya sayur dan buah.

"Oleh sebab itu tak heran kini mulai beredar produk makanan seperti nugget, mi, keripik, dan kue berbahan baku sayur dan buah sebagai upaya diversifikasi pangan. Hal ini membuat permintaan masyarakat akan sayur dan buah juga harus dipenuhi. Akan tetapi perubahan cuaca menjadi masalah dalam budidaya sayur dan buah," kata Stefanus seperti tertulis dalam siaran pers, Selasa (21/9).

Stefanus menjelaskan, inovasi kelompoknya tersebut dapat melakukan penyiraman dan pengaturan iklim mikro secara otomatis.

Selain itu, alat yang diciptakan juga dapat menampilkan data yang akurat soal kriteria tumbuh tanaman dengan sistem IoT yang dapat terhubung ke gawai.

"Dengan demikian pekerjaan petani akan lebih efisien dan memperoleh hasil panen yang lebih baik," imbuh Stefanus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement