Selasa 21 Sep 2021 19:48 WIB

Kunjungi Krakatau Steel, Puan Ingat Jasa Bung Karno

Krakatau Steel bagian Proyek Baja Trikora yang Diinisiasi Bung Karno

Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Ketua DPR Puan Maharani (kedua kiri), Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan (ketiga kiri), Menteri BUMN Erick Thohir (kiri), Gubernur Banten Wahidin Halim, (kedua kanan) dan Dirut PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim meresmikan pabrik Hot Strip Mill 2 Krakatau Steel di Kota Cilegon, Banten, Selasa (21/9/2021). Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hot rolled coil (HRC) sebesar 1,5 juta ton per tahun dan merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium.
Foto: ANTARA/Biro Pers dan Media Setpres
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Ketua DPR Puan Maharani (kedua kiri), Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan (ketiga kiri), Menteri BUMN Erick Thohir (kiri), Gubernur Banten Wahidin Halim, (kedua kanan) dan Dirut PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim meresmikan pabrik Hot Strip Mill 2 Krakatau Steel di Kota Cilegon, Banten, Selasa (21/9/2021). Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hot rolled coil (HRC) sebesar 1,5 juta ton per tahun dan merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua DPR RI Puan Maharani mengenang jasa Presiden RI Pertama Soekarno atau Bung Karno saat dirinya bersama Presiden Joko Widodo mengunjungi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten, Selasa.

"Krakatau Steel merupakan bagian dari pelaksanaan Proyek Baja Trikora yang diinisiasi Presiden Soekarno pada 1960. Di peletakan baru pertamanya pada 1962, Krakatau Steel awalnya bernama Cilegon Steel Mill yang kemudian resmi beroperasi pada 31 Agustus 1970," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (21/9).

Baca Juga

Dia mengatakan industri baja adalah "mother of industry" karena tanpa industri baja dan besi, industri pengolahan lainnya tidak akan bisa berproduksi.

Menurut dia, Bung Karno benar-benar memahami hal tersebut, sehingga menginisiasi pembangunan pabrik baja di Cilegon 1962.

 

"Memperkuat industri baja nasional sebagai salah satu sumber daya strategis, berarti juga menguatkan ekonomi Indonesia agar berdikari," ujarnya.

Menurut dia, produk utama Krakatau Steel adalah baja canai panas, plat besi hitam atau "hot rolled coil" dan "hot rolled plate" yang diekspor ke berbagai negara seperti Malaysia, Australia, Jerman, Italia, Portugal, dan Spanyol.

Karena itu, dia meminta pemerintah harus secepatnya memperkuat daya saing industri baja nasional, untuk mengurangi ketergantungan kepada impor.

Menurut Puan, industri baja sangat dibutuhkan apalagi di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur di Indonesia sehingga diharapkan PT Krakatau Steel dapat memenuhi kebutuhan baja nasional untuk menopang pembangunan infrastruktur nasional.

"Krakatau Steel harus semakin sehat dan semakin kuat sebagai tulang punggung pembangunan bangsa dan negara kita yang sedang berlari menuju Indonesia Maju," katanya.

Puan juga mengingatkan agar kemajuan kinerja Krakatau Steel harus turut dirasakan masyarakat sekitar di Cilegon dan Banten.

Hal itu menurut dia terutama saat 2020, Krakatau Steel mampu mencatatkan laba sebesar Rp326 miliar dan hingga Juli 2021, perusahaan nasional itu terus melanjutkan tren peningkatan kinerjanya dengan meraih laba bersih sebesar Rp609 miliar.

"Keberhasilan tersebut harus dibarengi dengan upaya penyejahteraan rakyat Indonesia, khususnya masyarakat yang berada di sekitar Krakatau Steel seperti dalam bentuk peningkatan dana Kepedulian Sosial Perusahaan (CSR)," ujarnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Puan Maharani menghadiri peresmian Pabrik Hot Strip Mill (HSM) 2 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten, Selasa (21/9).

Peresmian Pabrik HSM 2 Krakatau Steel ditandai dengan penekanan tombol dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi. 

Dalam kunjungan ke Krakatau Steel, Puan bersama Presiden Jokowi dan rombongan turut meninjau Pabrik HSM 2. 

Puan juga melakukan penandatanganan Coil 1,4 mm pertama di Indonesia.Selain Puan, Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Menteri BUMN, Menteri Sekretaris Kabinet, dan Direktur Utama PT Krakatau Steel dan Gubernur Banten.        

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement