Selasa 21 Sep 2021 14:37 WIB

Italia Mulai Berikan Dosis Ketiga Vaksin Covid-19

Dosis ketiga vaksin Covid-19 diberikan bagi mereka dengan sistem imun lemah.

Italia mulai memberikan vaksin ketiga COVID-19 pada Senin (20/9) setelah prosedurnya mengantongi lampu hijau dari Badan Pengawas Obat Italia (AIFA).
Foto: EPA-EFE/DANIEL DAL ZENNARO
Italia mulai memberikan vaksin ketiga COVID-19 pada Senin (20/9) setelah prosedurnya mengantongi lampu hijau dari Badan Pengawas Obat Italia (AIFA).

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia mulai memberikan vaksin ketiga COVID-19 pada Senin (20/9) setelah prosedurnya mengantongi lampu hijau dari Badan Pengawas Obat Italia (AIFA). Seperti yang telah diumumkan oleh Kementerian Kesehatan, awal September ini, vaksin ketiga dari Pfizer-BioNTech atau Moderna akan diberikan kepada masyarakat yang memiliki sistem imun lemah.

Dilansir dari xinhua, Selasa (21/9), vaksin dosis ketiga diberikan pada orang-orang dengan gangguan imun, seperti pasien transplantasi. Vaksin dosis ketiga juga diberikan pada lansia dan penghuni panti wreda.

Baca Juga

Berdasarkan pedoman AIFA, tenaga medis juga akan menerima vaksin ketiga. Lantaran vaksinasi COVID-19 sangat dianjurkan namun tidak diwajibkan di Italia, maka vaksin ketiga COVID-19 akan dijadikan opsi.

AIFA menyarankan agar vaksin ketiga bagi orang-orang dengan gangguan imun tersedia setidaknya 28 hari setelah dosis terakhir. Bagi mereka yang berusia 80 tahun ke atas, penghuni panti wreda dan profesional kesehatan, dosis ketiga akan dianggap sebagai penguat untuk mempertahankan respons imun yang efektif.

Vaksin dosis ketiga harus diberikan setidaknya enam bulan setelah dosis terakhir.  AIFA dan Kementerian Kesehatan menekankan prioritas nasional harus tetap memastikan bahwa sebagian besar penduduk sudah mendapatkan vaksin.

Hingga Senin sekitar 76 persen dari target populasi, yakni mereka yang berusia 12 tahun ke atas, telah menerima vaksin COVID-19 lengkap. Sementara 82 persen sudah menerima dosis pertama. Semenjak virus corona mewabah di Italia pada Februari 2020, tercatat sekitar 4,6 juta kasus terkonfirmasi, 130.000 lebih kematian dan 4,4 juta kasus sembuh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement