Selasa 21 Sep 2021 12:36 WIB

Tim SAR Tutup Operasi Pencarian 25 ABK KM Hentri

Nasib 25 ABK yang melompat ke laut saat kapal terbakar belum diketahui.

Personel Basarnas melakukan pencarian korban tenggelam (ilustrasi).
Foto: ANTARA/JOJON
Personel Basarnas melakukan pencarian korban tenggelam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Tim SAR gabungan menutup operasi pencarian 25 anak buah kapal (ABK) KM Hentri. Pencarian itu setelah kapal dihantam gelombang tinggi dan terbakar di antara perairan Pulau Tanimbar Kei, Maluku Tenggara dan Pulau Yamdena, Kepulauan Tanimbar, Maluku pada Jumat (3/9).

"Setelah dilakukan penambahan waktu tiga hari pencarian serta dilakukannya evaluasi, namun tidak ada tanda-tanda 25 ABK yang dicari, maka operasi SAR ditutup," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarbas Ambon, Mustari di Ambon, Selasa (21/9).

Kapal pencari cumi ini berangkat dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta pada 15 Agustus 2021 dengan POB (Person on Boat) 32 orang tujuan Merauka (Papua). Kapal mengalami musibah saat melintasi kawasan antara perairan Pulau Tanimbar Kei dan Pulau Yamdena pada 3 September 2021.

Musibah ini baru diketahui Basarnas Ambon pada 8 September atau 5 hari setelah kejadian. Lima ABK yang selamat dan terapung-apung di laut selama tiga hari ditolong kapal pencari telur ikan terbang dan mengevakuasi mereka ke Pulau Tanimbar Kei.

Tim SAR gabungan mulai dikerahkan untuk melakukan operasi pencarian sejak 8-14 September 2021. Namun, belum ada tanda-tanda terkait dengan 25 ABK yang dinyatakan hilang.

Basarnas Ambon memperpanjang masa operasi pencarian selama tiga hari, tetapi hasilnya tetap nihil. Dia mengatakan, Basarnas kembali menambah waktu tiga hari untuk melakukan upaya koordinasi dengan masyarakat dan instansi terkait di Maluku Tenggara maupun Kabupaten Kepulauan Tanimbar sejak 18-20 September 2021.

Namun, tidak ada informasi tentang 25 ABK itu. Dia menyebut, dalam peristiwa nahas ini lima ABK dinyatakan selamat dan dua lainnya dilaporkan meninggal dunia ketika kapal terbakar. Sedangkan 25 ABK lain yang sama-sama melompat ke laut tidak diketahui nasibnya.

"Walaupun upaya pencarian telah ditutup, namun ke depannya bila ada informasi atau tanda-tanda keberadaan korban, maka operasi SAR akan dibuka kembali," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement