Selasa 21 Sep 2021 09:42 WIB

Pemerintah Buyback Global Bond 1,1 Miliar Dolar AS

Buyback global bond ini akan menggunakan skema tender offer.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan
Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melakukan transaksi liability management di pasar global. Adapun aksi ini pertama kalinya oleh pemerintah menggunakan skema tender offer. 

Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Selasa (21/9) pemerintah membeli kembali atau buyback delapan seri global bond yang dimiliki oleh investor. “Jumlah instruksi tender yang diterima seluruh seri total sebesar 2,68 miliar dolar AS. Pemerintah memutuskan untuk melakukan pembelian kembali global bond senilai 1,16 miliar dolar AS, dengan total pembayaran tunai atau cash consideration sebesar 1,24 miliar dolar AS,” tulis DJPPR Kementerian Keuangan. 

Baca Juga

Buyback ini dilakukan untuk memperpanjang tenor jatuh tempo obligasi. Selain itu, biaya bunga yang harus ditanggung pemerintah juga menjadi lebih rendah mengingat saat ini masih dalam tren suku bunga rendah.

Sebagai bagian dari rangkaian transaksi liability management, pada 13 September 2021, pemerintah juga telah melakukan pricing atas global bond dalam denominasi dolar AS. Adapun nominal global bond yang diterbitkan sebesar 1,25 miliar dolar AS dalam dua seri, yakni pertama re-tap atas INDON 2,15 persen jatuh tempo 2031 (seri RI0731) sebesar 600 juta dolar AS dan kedua penerbitan baru tenor 40 tahun sebesar 650 juta dolar AS.

"Transaksi ini merupakan penerbitan dengan format SEC Registered yang kesepuluh dalam mata uang dolar AS dan menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga likuiditas pasar sekunder global bond dengan menyediakan instrumen yang dapat diperdagangkan oleh para investor global,” tulis DJPPR Kementerian Keuangan.

Selain tujuan pembiayaan APBN secara umum, hasil neto dari penerbitan ini akan digunakan untuk membeli kembali sejumlah global bond pemerintah melalui transaksi tender offer tersebut di atas. Tercatat joint bookrunner dan joint dealer-managers dalam transaksi ini yakni BofA Securities, Citigroup, Credit Agricole CIB, HSBC dan UBS. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement