Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Siska Ristanti

KENTUT PANDEMI

Lomba | Monday, 20 Sep 2021, 20:56 WIB

Sebagai manusia, tentu anda pernah kentut bukan ? Buang angin atau kentut adalah sesuatu yang normal. Kentut adalah gas yang dihasilkan tubuh sebagai bagian dari sistem pencernaan. Ketika ada terlalu banyak gas di dalam saluran pencernaan, tubuh secara alami akan mengeluarkannya melalui kentut. Selain itu, kentut sangat baik untuk dikeluarkan karena penumpukan gas dapat menyebabkan perut kembung dan rasa tidak nyaman jika kita terus menahannya.

Sama halnya seperti pandemi yang terjadi kali ini, sejak virus Covid-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019 lalu dan menginfeksi hampir seluruh dunia termasuk Indonesia, telah menyebabkan banyak perubahan terjadi dalam berbagai sektor kehidupan. Hanya dalam sekejap mata, semua orang terpaksa harus meninggalkan kebiasan lama mereka, dan harus terbiasa dengan kebiasaan-kebiasaan baru demi mencegah penyebaran virus. Tidak ada hari yang dilalui tanpa menaati protokol kesehatan, tidak ada lagi kebersamaan serta kehangatan bersama orang-orang sekitar yang dapat kita rasakan. Berbagai aktivitas kita dibatasi dan bahkan beberapa harus dihentikan karena aturan yang lama- kelamaan menimbulkan ketidakpastian. Kapan sebenarnya pandemi ini berakhir ? Kita tidak tahu. Rasanya setiap manusia sudah cukup 'kembung' menahan segala hasrat dan keinginan mereka untuk bebas beraktivitas atas nama kebaikan bersama.

Entah kapan kita akan saling merangkul teman-teman kita tanpa harus terlebih dahulu bergelut dengan rasa takut, dan entah kapan kita dapat bepergian kemanapun kita mau. Andai kita dapat mengembalikan waktu, hal-hal yang kita sering anggap sepele justru hari ini kita merindukannya. Layaknya kentut yang seringkali disepelekan orang, pernahkah kita berpikir jika kita tidak bisa lagi mengeluarkan kentut ? Pasti tersiksa bukan ? Tapi manusia tetaplah manusia yang selalu lupa. Kesadaran seperti inilah mahal harganya.

Lantas ketika kita berandai-andai jika pandemi ini pergi, rasanya kita akan dibawa bernostalgia ke masa-masa sebelum pandemi berlangsung, saat topik berita akan berganti tidak hanya seputar pandemi. Tempat umum tak lagi sepi, semua aktivitas manusia kembali berjalan normal tanpa adanya aturan-aturan yang membelenggu. Kita bisa bebas bertemu dengan siapapun, pergi kemanapun dan kapanpun kita mau tanpa harus khawatir akan terinfeksi virus. Begitu juga dengan budaya memakai masker, rajin mencuci tangan, serta menghindari kerumunan, cepat atau lambat akan mulai ditiggalkan. Sama seperti virus cacar, flu burung dan berbagai virus lainnya yang pernah menggemparkan seluruh dunia, kelak virus Covid-19 pun akan dianggap sebagai gangguan kesehatan biasa.

Sedikit mari kita belajar dari kentut. Walaupun sering mendapat umpatan dari orang yang mendengar, tetapi Tuhan menciptakan kentut dan melekatkannya pada manusia tentu ada alasan didalamnya. Ketika kentut tidak dikeluarkan, maka akan menjadi penyakit. Bahkan tak jarang orang rela menghabiskan jutaan rupiah hanya demi bisa kentut. Dari sini, jika kita bisa melihat kentut dari sudut pandang yang berbeda, maka kentut juga bisa menjadi suatu anugerah.

Begitu pula dengan pandemi, dengan mengecualikan dampak negatifnya, jika kita bisa melihat pademi ini dengan kacamata yang pas, bagi sebagian orang mungkin pandemi ini bisa menjadi suatu anugerah, dimana orang dapat merasakan fleksibilitas kala pandemi dalam berbagai bidang kehidupan. Misalnya, di era serba dalam jaringan ( daring ) atau online ini, orang akan punya banyak momen bersama keluarga, serta waktu beristirahat yang cukup. Selain itu, dengan adanya serba-serbi online, secara tidak langsung telah membuat masyarakat sedikit demi sedikit akan mulai terbiasa dengan kemajuan digital yang terus berkembang. Oleh karena itu, percayalah jika di setiap kejadian, selalu ada hikmah yang akan kita dapatkan.

Selanjutnya, sebagai manusia yang memiliki harapan dan mimpi yang sama untuk terbebas dari virus Covid-19 ini kita juga wajib untuk berusaha dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada. Mulai sekarang, mari kita saling bahu-membahu memutus rantai virus ini. Karena bersama, kita bisa !

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image