Senin 20 Sep 2021 17:52 WIB

Masa Depan Pengungsi Afghanistan di Pakistan tidak Jelas

Pemerintah Pakistan mengatakan mereka tidak sanggup menampung lebih banyak pengungsi

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Banjir pengungsi Afghanistan
Foto: Republika
Banjir pengungsi Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, QUETTA -- Saat Taliban merebut Kota Mazar-i-Sharif, Ferozan tahu hidupnya di Afghanistan sudah berakhir. Ia harus meninggalkan negara itu bersama suami dan dua orang anaknya yang masih kecil.

"Ada perang lagi dan saya sangat takut, kami memustuskan untuk mengambil langkah melarikan diri dan datang ke sini," katanya seperti dikutip Aljazirah, Senin (20/9).

Baca Juga

Seperti ribuan pengungsi lainnya Ferozan setelah Taliban berkuasa ia harus melarikan ke Pakistan. Sekarang masa depannya di negara tetangga Afghanistan itu tidak jelas sebab pemerintah Pakistan mengatakan mereka tidak sanggup menampung lebih banyak pengungsi lagi dan mulai melakukan deportasi.

"Pemerintah Balochistan dan federal sudah memutuskan sudah ada tiga sampai empat juta pengungsi Afghanistan di Pakistan," kata juru bicara pemerintah Provinsi Balochistan, Liaquat Shahwani.

"Kami tidak bisa mengatasi beban itu, kami tidak dapat menanggungnya, mengapa harus lebih banyak orang yang datang? Juga ada negara-negara tetangga yang lain, mereka bisa datang ke sana," ujarnya.

Pejabat pemerintah provinsi Jummadad Khan Mandhokhail mengatakan sejak gelombang pengungsi Afghanistan datang ke Pakistan usai Taliban merebut kekuasaan di negara itu pada 15 Agustus lalu, sudah sekitar 250 pengungsi yang dideportasi.

"Kami harus memulangkan mereka karena saat ini pemerintah Pakistan belum mendirikan kamp untuk memfasilitasi pengungsi Afghanistan, keputusan kami saat ini kami tidak mengizinkan kamp didirikan," kata Shahwani. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement