Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Bahar Sungkowo SPd MPd

PMI : Meneropong sisi kemenarikan potret dunia Pendidikan di masa Pandemi

Guru Menulis | Monday, 20 Sep 2021, 12:58 WIB
Sumber gambar berasal dari dokumentasi pribadi penulis

Jika dikatakan bahwa pandemi Covid-19 merubah segalanya, jawabannya adalah YA itu benar. Kita semua sepakat bahwa pandemi Covid-19 meluluhlantahkan tatanan kehidupan seluruh manusia di dunia ini, sebut saja sektor ekonomi, sosial budaya, pariwisata, politik dan pendidikan. Sebagai seorang guru dan pendidik, penulis akan mengkritisi berbagai sisi positif, minus dan kemenarikan (interesting) kondisi dunia pendidikan dimasa pandemi Covid-19. Mari kita mengawali dalam time line pandemi Covid-19 khususnya di Indonesia berkaitan dengan dunia Pendidikan kita.

Awal munculnya virus Covid-19 pada Desember 2019 di Wuhan Cina yang dapat menyebar dari manusia ke manusia merupakan horor yang menakutkan bagi seluruh manusia di dunia. Di negara kita, Indonesia presiden Jokowi mengumumkan secara resmi wabah Virus Covid-19 telah diketemukan dan menebar pada bulan Maret 2020. Sampai kini, ratusan ribu orang Indonesia meninggal dunia akibat virus Covid-19 dan jutaan penduduk Indonesia terpapar positif virus Covid-19. Pandemi ini berdampak berat pada pendidikan. Mas Mentri Nadiem Makarim menegaskan bahwa di masa PJJ ini pendidikan kita terpuruk dan porak-poranda (Retizen.id).

Sumber gambar berasal dari kompasiana.com dan Google Image.

Penulis akan menganalisis dengan konsep PMI dalam Visible Thinking Routine (VTR). Analisis ini memaparkan sisi positif, minus dan interesting, atau sisi kelebihan, kekurangan dan kemenarikan dampak pandemi di dunia pendidikan. Dari kelebihan, kekurangan dampak pandemi didunia pendidikan, maka akan ditentukan sisi kemenarikannya. Berikut contoh analisis PMI dalam perayaan Samenan di Kampung.

Sumber gambar berasal dari screenshoot tulisan dari penulis.

Lalu bagaimana analisis dunia pendidikan dimasa pandemi Covid-19?. seberapa terpurukkah dunia pendidikan? apakah ada sisi positif untuk dunia pendidikan Indonesia karena adanya pandemi Covid-19? Bagaimana sisi kemenarikan dari adanya pandemi Covid-19 pada dunia pendidikan Indonesia?. Berikut analisis PMI berkait hal diatas :

Sisi Positif Pandemi Covid-19 terhadap dunia pendidikan Indonesia.

1. Civitas pendidikan Indonesia mengenal konsep Hybrid Learning sebagai solusi pembelajaran jarak jauh (PJJ) daring dan luring.

2. Kesempatan belajar bagi guru terbuka luas untuk menguasai teknologi digital untuk pendidikan berbasis online.

3. Munculnya LSM dan Organisasi Profesi yang membuka pelatihan, workshop dan diklat murah dimasa pandemi Covid-19.

4. banyak platform-platform yang memudahkan peserta didik belajar secara mandiri, seperti : Rumah belajar, Ruang Guru, Sekolah Virtual dan lain sebagainya.

Tinjauan aspek Negatif pandemi Covid-19 terhadap dunia pendidikan dan kondisi terpuruknya pendidikan di Indonesia, sebagai berikut :

A. Sisi Negatif pandemi Covid-19 terhadap dunia pendidikan Indonesia

1. Banyak sekolah swasta yang kekurangan peserta didik dikarenakan pindah sekolah atau putus sekolah.

2. Penambahan beban psikologis orangtua karena harus mengajarkan dan mendampingi anaknya belajar, sehingga sedikitnya berdampak pada Stress dan kelelahan.

3. Terjadi indikasi adanya loss learning ataupun kegagalan belajar di masa pandemi Covid-19

4. Biaya sehari-hari meningkat karena harus membeli paket data atau pulsa untuk mengikuti PJJ berbasis Daring.

5. Distorsi karakter peserta didik dimana mereka semakin nomophobia dan adiksi internet dengan game online dan film anime dan sedikit belajar dengan daring.

B. Indikasi terpuruknya pendidikan Indonesia yakni :

1. Tidak tercapainya tujuan pendidikan yang ideal dan dengan terpaksa menerapkan kurikulum darurat Covid-19 dengan relaksasi dan permakluman-permakluman sehingga menurunkan kualitas pendidikan di masa Covid-19.

2. Banyak sekolah-sekolah yang tutup dan peserta didik yang putus sekolah lalu menikah dini.

3. Terjadi Loss education dengan indikasi pelemahan karakter bangsa karena peserta didik yang kurang menghargai guru, terpuruknya nilai PISA di masa pandemi Covid-19 dan usia sekolah yang menikah karena tuntutan kehidupan.

Jika dibandingkan antara sisi positif adanya pandemi Covid-19 dengan sisi negatif kondisi keterpurukan, mungkinkan ada sisi menariknya yang dapat meminimalisir sisi negatif dan kondisi keterpurukan pendidikan di Indonesia. Yaa ternyata ada loh, inilah sisi menariknya pandemi Covid-19 yang menerpa dunia pendidikan Indonesia, adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana jika semua proses belajar mengajar dilakukan oleh sekolah Virtual dan untuk pendidikan Karakter dan Akhlak menjadi kewajiban orangtua dan keluarga dengan modul dan pembimbingan yang disediakan oleh Departemen Agama Indonesia. Tentunya materi dan evaluasi langsung dikawal oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

b. Bagaimana jika kuota internet digratiskan untuk pembelajaran online dengan ganti rugi yang dibabankan kepada para milyarder - milyarder, konglomerat ataupun kekayaan para koruptor yang tertangkap agar kekayaannya lebih bermanfaat untuk pendidikan Indonesia.

c. Bagaimana jika pengajaran berkaitan dengan keterampilan di masa pendemi Covid-19 lebih digalakkan misalnya seperti : pelatihan Barista, pelatihan Coding dan disain grafis, pelatihan kuliner, pelatihan membuat game digital dan lain sebagainya. Kementerian yang menanggung anggaran adalah Kementerian Ekonomi Kreatif, Kemdikbudristek dan Kementerian Sosial.

Sumber Gambar disunting dari dokumen Visible Thinking Routine yang dilatihkan kepada penulis dari Licence resmi Visible Thinking Routine Paramadhina Jakarta.

Rekan-rekan Retizen.id yang berbahagia, menganalisis suatu masalah dengan PMI (Plus Minus Interesting) mengasah pikiran kita untuk berpikir kritis adaptif solutif. Dari aspek positif atau kelebihan dan aspek minus atau kekurangannya akan timbul jalan keluar yang kreatif dan win-win Solution terhadap suatu masalah. Visible Thinking sendiri adalah suatu keterampilan dalam mewujudkan pikiran atau menyatakan pikiran dari yang tadinya abstrak menjadi konkrit lewat berbagai worksheet Visible Thinking Routine seperti : STW atau See, Think, Wonder , CSI atau Colour, Symbol Image, Tug-Tug, dan lain sebagainya.

Dari analisis PMI terhadap pandemi dan dunia pendidikan Indonesia, maka dapatlah penulis simpulkan sebagai berikut :

1. Terjadi distorsi karakter peserta didik meskipun masih tarap tidak mengkhawatirkan, namun perlu tindakan kuratif untuk mengurangi bahkan menghilangkannya.

2. Terjadi indikasi adanya nomophobia dan adiksi game online dan film animesebagai dampak samping penggunaan gadget dalam pembelajaran jarak jauh.

3. kesempatan belajar di dunia maya bagi guru sangat terbuka luas, tinggal bagaimana mindset guru untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk peningkatan dan pengembangan kompetensinya.

4. Secara garis besar kondisi dunia pendidikan di Indonesia di masa pandemi Covid-19 berdampak negatif meskipun belum parah dan mengkhawatirkan, namun perlu tindakan kuratif, juga preventif untuk mengobati dan mencegah dampak deskrupsi IoT (Internet of Thing) bagi generasi muda bangsa Indonesia.

Demikian opini singkat ini semoga bermanfaat dan menginspirasi. Wallahu Alam.

#GuruHebatBangsaKuat

Penulis adalah pengajar mata pelajaran IPS, PPKn dan Kewirausahaan

SMP Internat AlKausar Kabupaten Sukabumi Jawa-Barat.

WA/HP : 087820994093

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image