Senin 20 Sep 2021 13:21 WIB

Cara Unik Mengolah Sampah Ala Siswa SD Berkemas Jakarta

Siswa SD Berkemas Jakarta mengeluarkan ide-ide terbaiknya dalam mengolah sampah.

Siswa Sekolah Dasar (SD) Rumah Belajar Berkemas Jakarta diajarkan rasa tanggung jawab atas pengolahan sampah lewat program Waste Responsibility.
Foto: IG @rbberkemas
Siswa Sekolah Dasar (SD) Rumah Belajar Berkemas Jakarta diajarkan rasa tanggung jawab atas pengolahan sampah lewat program Waste Responsibility.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siswa sekolah dasar (SD) Berkemas Jakarta mempunyai cara unik dalam mengolah sampah agar bisa bermanfaat bagi lingkungan. Dalam proyek bertajuk Waste Responsibility, para siswa mengeluarkan ide-ide terbaiknya dalam mengolah sampah agar tidak terbuang percuma.

''Allah tidak menyukai sesuatu yang mubazir, maka tidak boleh ada sesuatu yang tidak bermanfaat lalu terbuang,'' kata konsultan talents mapping SD Berkemas Jakarta, Diana Bakti Siregar, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (19/9).

''Apapun itu harus bisa membawa kemanfaatan,'' katanya. ''Sehingga, kita pun kini mengenal reduce, reuse, dan juga recycle.''

Konsep 3R (reduce, reuse, dan recycle) tersebut diwujudkan dalam proyek Waste Responsibility. Yakni salah satu proyek siswa yang mereka adakan untuk dilaksanakan siswa di rumahnya masing-masing.

Proyek Waste Responsibility, kata Diana, direspon oleh siswa sebagai tantangan yang nantinya mereka wujudkan dengan produk sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing. Seperti Shayla Dzikra Hartono, siswa kelas 4 SD Berkemas Jakarta, yang membuat mainan dari kardus bekas bungkus paket. Shayla mempersembahkan mainan kreasinya tersebut untuk adiknya yang berumur dua tahun.

Muhammad Aiden Fajri Anugrah beda lagi. Siswa kelas 5 SD Berkemas Jakarta ini membuat mainan pesawat-pesawatan dari botol bekas. Sementara Devina Aurelia Putri,  murid kelas 5, membuat komik singkat sebagai responnya terhadap sampah.

''Ada Keysan Ahmad Reyhan, siswa kelas 6, yang tak ingin nasi yang tersisa menjadi basi dan terbuang, maka Keysan menampilkan masakan yang diberinya judul nasi oseng ala Chef Keysan,'' katanya.

Dua siswa berbakat menulis dari kelas 6, Sequoyah Laquisya Aimee Whaste Isma atau  Chacha dan Khairani Maheswara atau Khasyah, menuangkan buah pikirannya tentang sampah lewat tulisan mereka. 

Proyek Waste Responsibility, menurut Diana, tidak hanya menjadi cara dalam mengatasi kebosanan siswa selama mengikuti sistem belajar daring. Lewat program tersebut, para pendidik mulai menumbuhkan kembali rasa tanggung jawab siswa terhadap sampah, yaitu dengan menguatkan mereka untuk tidak menghasilkan sampah.

''Kita mengenal zero waste management, bagaimana sampah itu dikelola dan tidak keluar dari lingkungan kita, hingga semua sampah bisa bermanfaat. Tidak ada yang mubazir, tidak ada yang berlebihan,'' katanya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement