Senin 20 Sep 2021 12:38 WIB

Operasi Patuh Semeru Sasar Pelanggar Prokes

Sebanyak 3.343 personel gabungan dari Polda dan Polres terlibat dalam operasi ini

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hiru Muhammad
Anggota Satlantas Polres Jombang melakukan pemeriksaan kelengkapan surat kendaraan saat Operasi Patuh Semeru 2020 di Jalan A Yani Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (23/7/2020). Operasi Patuh Semeru 2020 yang digelar selama 14 hari mulai 23 Juli-5 Agustus itu lebih mengedepankan tindakan persuasif dan humanis dengan menekankan ke pengguna jalan agar tertib lalin sekaligus menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker saat berkendara untuk mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/nz
Foto: ANTARA/Syaiful Arif
Anggota Satlantas Polres Jombang melakukan pemeriksaan kelengkapan surat kendaraan saat Operasi Patuh Semeru 2020 di Jalan A Yani Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (23/7/2020). Operasi Patuh Semeru 2020 yang digelar selama 14 hari mulai 23 Juli-5 Agustus itu lebih mengedepankan tindakan persuasif dan humanis dengan menekankan ke pengguna jalan agar tertib lalin sekaligus menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker saat berkendara untuk mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/nz

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Kepolisian Daerah Jawa Timur (Jatim) menggelar Operasi Patuh Semeru 2021 mulai Senin (20/9) hingga Ahad (3/10). Kapolda Jatim, Irjen Pol. Nico Afinta mengungkapkan, ada empat poin utama yang menjadi fokus dalam operasi yang digelar selama dua pekan tersebut. Pertama, menindak segala bentuk kegiatan masyarakat yang potensi menyebabkan klaster penularan Covid-19.

Kemudian, tindakan juga akan dilakukan terhadap masyarakat yang tidak patuh protokol kesehatan. Sasaran ketiga adalah masyarakat yang tidak disiplin berlalu lintas, dan terakhir lokasi rawan, baik itu rawan kecelakaan lalu lintas maupun rawan kerumunan. 

Nico mengungkapkan, ada sebanyak 3.343 personel gabungan dari Polda dan Polres jajaran yang diterjunkan dalam operasi tersebut. Kendati demikian, Nico mengingatkan  operasi ini tetap membutuhkan dukungan masyarakat, utamanya untuk patuh menerapkan protokol kesehatan maupun berlalu lintas.

"Jadi keinginan kita mendorong, menjaga, dan memantapkan disiplin prokes itu bagian penting kalau masyarakat mau mendukung," ujar Nico di Surabaya, Senin (20/9).

Nico juga mengingatkan tentang bahaya mutasi varian baru virus corona. Karena alasan itu lah pelanggar protokol kesehatan juga menjadi sasaran utama dalam operasi yang digelar. Ia juga mendorong masyarakat untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 dalam upaya memutus penularan virus mematikan tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement