Senin 20 Sep 2021 12:13 WIB

Rapat Raksasa Ikada, Anies: Bersatunya Pemerintah dan Rakyat

Menurut Anies, 76 tahun lalu pemerintah dan rakyat bersatu dalam melawan penjajahan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Foto: @uclg_org
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKART -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan memaknai upacara peringatan Rapat Raksasa Ikada ke-76 tahun 2021 sebagai momentum memperkuat pemerintah dan rakyat bersatu dalam menghadapi tantangan saat ini, yaitu pandemi Covid-19.

"Hari ini kita memperingatinya bukan sekadar untuk mengingat-ingat. Kata peringatan adalah untuk mengingatkan kita bahwa peristiwa itu menggambarkan bersatunya pemerintah dan rakyat," kata Anies ketika memimpin upacara peringatan Rapat Raksasa Ikada, Jakarta Pusat, Senin (20/9).

Bedanya, lanjut dia, 76 tahun lalu pemerintah dan rakyat bersatu dalam melawan penjajahan, saat ini pemerintah dan rakyat bersatu menghadapi pandemi virus corona. Anies menyebut, Rapat Raksasa Ikada pun memberikan hikmah dalam penanganan pandemi Covid-19, karena ada kerja bersama antara pemerintah dan juga rakyat.

Anies juga mengingatkan masyarakat, Rapat Raksasa Ikada pada September 1945 merupakan cikal bakal gerakan rakyat di sejumlah titik di Tanah Air. Misalnya, peristiwa 10 November di Surabaya, kemudian gerakan di Ambarawa hingga di Bandung menjadi rentetan dari Rapat Ikada.A

nies mengatakan, Lapangan Ikada pada 1945 berada sekitar 200 meter dari Balai Kota DKI, yang saat ini bernama Monumen Nasional (Monas). Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) itu menambahkan, dalam rapat raksasa itu, sebanyak 300 ribu dari total penduduk Jakarta saat itu mencapai 623 ribu, berkumpul di Lapangan Ikada untuk membangkitkan kekuatan rakyat setelah Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.

"Pekik merdeka atau mati menggelora di antara ratusan ribu orang. Bisa dibayangkan betapa menggugahnya peristiwa itu. Di sanalah kemudian rentetan ini menjadi peristiwa luar biasa bersejarah," kata Anies.

Dia menyebut, berkumpulnya ratusan ribu orang saat itu bukan hanya menginginkan kemerdekaan dari tangan kolonialisme, tapi juga kemerdekaan untuk keadilan sosial. Kini setelah 76 tahun, lanjut dia, keadilan sosial masih terus berproses dan harus dituntaskan.

"Kita di Jakarta memiliki tanggung jawab ekstra karena di sini pusat perekonomian, pemerintahan, kegiatan budaya, sosial, semua aktivitas bermuara di sini. Mari kita sama-sama teruskan," ucap Anies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement