Senin 20 Sep 2021 10:26 WIB

Satgas Sulsel: Makassar Keluar dari Zona Oranye

Kota Makassar masuk pada kategori wilayah risiko rendah penyebaran Covid-19.

Petugas menyuntikkan vaksin kepada pelajar yang mengikuti Gelora Vaksinasi Pelajar di SMKN 2 Makassar di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (8/9). Kegiatan vaksinasi Covid-19 yang digelar oleh Akpol 98 Polda Sulsel tersebut untuk mendukung pemerintah setempat dalam membentuk kekebalan komunal pada pelajar sebelum dimulainya pembelajaran tatap muka di daerah itu.
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Petugas menyuntikkan vaksin kepada pelajar yang mengikuti Gelora Vaksinasi Pelajar di SMKN 2 Makassar di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (8/9). Kegiatan vaksinasi Covid-19 yang digelar oleh Akpol 98 Polda Sulsel tersebut untuk mendukung pemerintah setempat dalam membentuk kekebalan komunal pada pelajar sebelum dimulainya pembelajaran tatap muka di daerah itu.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Satgas Covid-19 Sulawesi Selatan (Sulsel) merilis Kota Makassar telah keluar dari zona oranye menjadi zona kuning yang berarti masuk pada kategori wilayah risiko rendah terhadap penyebaran Covid-19. Salah satu tim Satgas Covid-19 Sulsel Husny Thamrin mengatakan, terjadi penurunan angka kasus dan peningkatan angka kesembuhan.

Hal ini sekaligus mencatatkan bahwa daerah zona oranye di Sulsel berkurang. Saat ini wilayah zona oranye Sulsel tersisa Kabupaten Luwu Timur dan Tana Toraja. Sedangkan 22 kabupaten lainnya telah berada di zona oranye.

"Alhamdulillah, bahkan Kota Makassar kini telah berada di zona risiko rendah," ujar Husny, Senin (20/9).

Sementara Ketua Makassar Recover dr Iriani mengaku sangat bersyukur atas perubahan zonasi Makassar yang lebih baik terhadap penularan dan penyebaran Covid-19. "Kalau sudah ada penyampaian dari provinsi artinya memang seperti itu. Karena memang dalam dua pekan terakhir, angka kasus telah di bawah 100 kasus positif," ujarnya.

Berdasarkan data Satgas Sulsel hingga 18 September, penambahan kasus Covid-19 sebanyak 96 orang dari total spesimen yang diperiksa yakni 5.223 pasien. Sedangkan tren kesembuhan pasien Covid-19 semakin menggembirakan, yakni bertambah 225 orang, sedangkan kematian hanya satu orang.

Iriani mengatakan, Pemkot Makassar tengah melakukan kerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin dalam hal menggencarkan upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) dan 5M di tengah masyarakat. "Kerja sama ini sudah pernah sebelumnya tapi sempat terputus dan sekarang lanjut lagi, Alhamdulillah karena perhatian semua stakeholder, termasuk Unhas ikut membantu," ujarnya.

Selain itu, Pemkot Makassar sudah melatih relawan terkait dengan tracing dan testing, jadi semakin banyak SDM yang bisa dikaryakan untuk melakukan 3T itu. "Jadi memang alhamdulillah makin banyak tenaga yang bisa dikaryakan untuk pelacakan 3T itu, karena yang penting 5M 3T, tracing, testing dan treatment. Kalau treatment berat tentu ke rumah sakit," kata Iriani menjelaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement