Ahad 19 Sep 2021 23:54 WIB

Petani Temanggung Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Cabai

Temanggung merupakan 4 besar penghasil cabai di Jawa Tengah.

Petani Temanggung Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Cabai (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Anis Efizudin
Petani Temanggung Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Cabai (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,TEMANGGUNG -- Sekitar 60 petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengikuti pelatihan pengolahan dan pemasaran cabai yang diinisiasi Komisi IV DPR RI bekerja sama dengan Kementerian Pertanian.

Anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina yang hadir secara virtual dalam pelatihan di Balai Desa Gilingsari, Kabupaten Temanggung, Ahad (19/9) mengharapkan pelatihan ini dapat meningkatkan nilai tambah cabai. "Ke depan diharapkan tercipta kestabilan harga cabai serta menambah nilai dari cabai itu sendiri," katanya.

Ia mengatakan melalui pengolahan tersebut maka ketika harga cabai anjlok, petani masih bisa mendapatkan keuntungan.

Kabid Penyelenggaraan Pelatihan, Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang Dedih Zaenudin mengatakan peserta pelatihan adalah para petani atau pelaku usaha khusus di komoditas cabai. "Pada intinya para petani ini diberikan kapasitas dalam kemampuan keterampilan maupun pengetahuan untuk komoditas cabai," katanya.

Ia menyebutkan pelatihan yang sama untuk komoditas hortikultura tahun 2021 di Jawa Tengah, selain di Temanggung, juga di Magelang, Purworejo,dan Blora, kemudian beberapa Kabupaten di Jawa Barat dan Maluku Utara. "Kegiatan ini merupakan salah satu terobosan untuk memberikan nilai tambah komoditas hortikultura," katanya.

Kepala Dinas Ketahan Pangan, Pertanian, dan Perikanan, Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto mengatakan Temanggung merupakan 4 besar penghasil cabai di Jawa Tengah. "Temanggung siap menjadi sentra cabai," katanya.

Ia menyebutkan salah satu kecamatan di Temanggung, yakni Tlogomulyo luasan tanaman cabai bisa sampai 800 hektare. "Secara produktivitas luar biasa, tetapi karena petani masih menjual bukan bahan olah, di saat harga sekarang Rp.6000 per kilogram maka kasihan petani," katanya.

Ia berharap pelatihan ini bisa untuk memotivasi petani, misalnya harga jelek maka bisa diarahkan ke produk-produk diversifikasi yang lain.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement