Ahad 19 Sep 2021 18:03 WIB

Pemprov Riau Siapkan Bagan Siapi-api Jadi Cagar Budaya

Banyak peninggalan sejarah dan cagar budaya di Bagan Siapi-api belum dikembangkan.

Perajin menyelesaikan pembuatan miniatur perahu layar di Bagansiapiapai, Rokan Hilir, Riau, Sabtu (28/8/2021). Perajin di daerah tersebut memanfaatkan bambu untuk membuat miniatur kapal Lancang Kuning, kapal tongkang China dan perahu Bugis yang dijual seharga Rp150 ribu hingga Rp250 ribu.
Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Perajin menyelesaikan pembuatan miniatur perahu layar di Bagansiapiapai, Rokan Hilir, Riau, Sabtu (28/8/2021). Perajin di daerah tersebut memanfaatkan bambu untuk membuat miniatur kapal Lancang Kuning, kapal tongkang China dan perahu Bugis yang dijual seharga Rp150 ribu hingga Rp250 ribu.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi Riau mengusulkan Kota Bagan Siapi-api, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau menjadi salah satu Kota cagar budaya yang segera dinilai oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) nasional.

"Persiapan dilakukan mulai dari upaya pemeliharaan dan merawat benda-benda cagar budaya yang berada di Kota Bagan Siapi-api, hingga keinginan kembali membangun pelabuhan ikan di Bagan Siapi-api, dan upaya laim yang mendukung penilaian sebagai Kota cagar budaya itu," kata Gubernur Riau Syamsuar.

Menurut Syamsuar, ketika kota ini sudah ditetapkan sebagai Kota Cagar Budaya diharapkan menjadi potensi unggulan yang sekaligus dapat mendongkrak kunjungan wisatawan lokal, nasional dan mancanegara ke Kota Bagan itu.

Ia mengatakan, Kota Bagan Siapi-api merupakan tempat kelahirannya itu, hingga kini masih memiliki potensi budaya yang besar serta masih terdapat peninggalan-peninggalan sejarah dan cagar budaya yang belum dimanfaatkan maksimal untuk pengembangan pariwisata.

"Saat ini Rohil baru mengandalkan tradisi bakar tongkang sekali setahun, untuk itu perlu menggalinya apalagi Rohil memiliki banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan," katanya.

Bupati dan wali kota se-Riau juga perlu terus menggali kreativitas dan inovasi dalam pengembangan wisata sebab kegiatan ini memiliki dampak ganda yang dapat meningkatka kesejahteraan masyarakat.

"Para bupati dan wali kota di Riau harus terus menggali potensi daerah serta kembangkan berbagai inovasi melalui usaha-usaha ekonomi kreatif," katanya.

Di samping itu pihaknya juga berupaya membangun pelabuhan ikan di Bagan Siapi-api, sebab sejarah mencatat bahwa Kota Bagan Siapi-api pernah terkenal sebagai kota ikan, karena menjadi kota penghasil ikan terbesar kedua di dunia tahun 1928.

"Saya sudah bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, meminta agar Kota Bagan Siapi-api lebih diperhatikan pengembangannya terutama usulan pembangunan pelabuhan ikan itu," katanya.

Karena itu, ketika kota dan warganya sejahtera, maka kita harus fokus lagi untuk melindungi, menjaga dan merawat warisan budaya dan alam itu, sebab warisan budaya, warisan alam bisa menjadi sumber daya potensial dikembangkan dan cara paling tepat adalah dengan melestarikannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement