Ahad 19 Sep 2021 08:11 WIB

Negara Harus Jamin Keamanan Nakes di Daerah Rawan Konflik

Satu nakes jadi korban kekejaman KKB di Distrik Kiwirok, Papua.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) turun dari helikopter milik TNI AD di Lapangan Frans Kaisepo Makodam XVII Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Jumat (17/9/2021). Sembilan dari 11 tenaga kesehatan Puskesmas Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang yang menjadi korban penyerangan KKB pada Senin (13/9/2021) di evakuasi ke Jayapura untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Marthen Indey, Kota Jayapura.
Foto: ANTARA/Indrayadi TH
Sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) turun dari helikopter milik TNI AD di Lapangan Frans Kaisepo Makodam XVII Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Jumat (17/9/2021). Sembilan dari 11 tenaga kesehatan Puskesmas Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang yang menjadi korban penyerangan KKB pada Senin (13/9/2021) di evakuasi ke Jayapura untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Marthen Indey, Kota Jayapura.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo, mengaku prihatin dan berduka atas gugurnya tenaga kesehatan (nakes) Gabriela Meilani akibat kebrutalan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Rahmad mendorong pemerintah untuk memberikan rasa aman kepada para tenaga kesehatan (nakes) khususnya yang bertugas di daerah rawan konflik.

"Kita dorong kepada pemerintah terhadap wilayah-wilayah yang ada pelayanan kesehatan, pelayanan masyarakat, baik itu kesehatan, pelayanan masyarakat, pelayanan pendidikan, termasuk juga keagamaan, saya kira perlu adanya penguatan dari sisi keamanan," kata Rahmad kepada Republika, Ahad (19/9).

Baca Juga

Ia khawatir, tidak diberikannya penguatan keamanan justru membuat para nakes tidak berani dalam menjalankan tugasnya di lapangan untuk memberikan pelayanan kesehatan masyarakat. Politikus PDIP itu menilai penguatan keamanan juga diperlukan tidak hanya di bidang kesehatan, tetapi juga di bidang pelayanan publik dan pendidikan.

"Kalau besarnya berapa orang atau berapa personel itu wilayahnya pemerintah untuk menghitung ulang berapa atau gimana caranya untuk bisa memberikan perlindungan rasa aman dan nyaman bagi warga kita yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat di daerah rawan konflik," ujarnya.

 

"Kalau tidak ada satu pelayanan atau perlindungan keamanan saya kira juga akan menimbulkan rasa ketakutan sehingga tidak berani bertugas di lapangan," imbuhnya.

Sebelumnya, penyerangan KKB terhadap nakes terjadi di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua. Kontak senjata sempat terjadi antara Satgas TNI dan KKB Ngalum Kupel di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada Senin (13/9).

Insiden itu pun mengakibatkan sejumlah fasilitas umum, seperti puskemas rusak dan hangus dibakar anggota KKB tersebut. Gabriela dikabarkan meninggal usai terjatuh dari jurang. Sedangkan, rekannya Kristina Sampe mengalami luka-luka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement