Sabtu 18 Sep 2021 12:34 WIB

Dosen UBSI Satukan Tujuan Lewat Program Persamaan Persepsi

Prodi Administrasi Bisnis UBSI yakin persamaan persepsi bantu kuliah berjalan lancar

Dalam rangka mempersiapkan semester gasal 2021/2022, Program studi Administrasi Bisnis Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) mengadakan persamaan persepsi mata kuliah. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu 2 hingga 3 September 2021 secara daring melalui Zoom.
Foto: UBSI
Dalam rangka mempersiapkan semester gasal 2021/2022, Program studi Administrasi Bisnis Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) mengadakan persamaan persepsi mata kuliah. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu 2 hingga 3 September 2021 secara daring melalui Zoom.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam rangka mempersiapkan semester gasal 2021/2022, Program studi Administrasi Bisnis Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) mengadakan persamaan persepsi mata kuliah. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu 2 hingga 3 September 2021 secara daring melalui Zoom.  Persamaan persepsi mata kuliah ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap awal masuk perkuliahan semester baru.

Persamaan persepsi mata kuliah Kamis (2/9) yang menjadi pembahasannya antara lain, pengantar manajemen, manajemen perkantoran, manajemen logistik, administrasi ekspor impor, manajemen pemasaran dan praktikum perkantoran.

Sedangkan, persamaan persepsi matakuliah Jumat (3/9) yaitu pendidikan Agama Islam, Kepemimpinan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Hukum dan Etika Bisnis dan Korespondensi Niaga Bahasa Indonesia.

Plt Kepala Prodi Administrasi Bisnis, Universitas BSI, Idah Yuniasih menyampaikan, dengan adanya persamaan persepsi dapat menyatukan tujuan bersama terkait matakuliah yang akan diajarkan semester ini, serta mekanisme perkuliahan dapat berjalan dengan semestinya.

“Ada beberapa hal penting yang disampaikan dalam persamaan persepsi, seperti membahas kontrak perkuliahan, Rencana Pembelajaran Semester (RPS), Rencana Tugas Mahasiswa (RTM) dan Silabus,” tutur Idah, Kamis (2/9) lalu.

Ia mengatakan, sebagai pengajar harus mampu mengarahkan mahasiswa untuk mencapai capaian pembelajaran disetiap pertemuan, sesuai yang tertuang pada RPS masing-masing matakuliah. “RTM merupakan kepentingan bagi dosen maupun mahasiswa untuk menghindari persepsi yang salah dalam membuat tugas. Oleh sebab itu, kita dapat berpatokan pada RTM,” ujarnya.

Ia menjelaskan, di dalam RTM sudah tertuang tugas apa yang akan diberikan, obyek garapannya seperti apa. Serta lengkap dengan rubrik penilaian yang memudahkan dosen pengajar.

“Harapannya perkuliahan semester ini dapat berjalan dengan lancar, serta mahasiswa yang kita ajar mendapatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan output dari matakuliah yang sudah dipelajari,” tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement