Jumat 17 Sep 2021 23:17 WIB

Penghormatan Terakhir Bagi Bang Mirza Pilot Rimbun Air

jajaran pilot rekan Mirza turut datang untuk memberikan penghormatan terakhir

Sejumlah anggota keluarga dan kerabat menyambut kedatangan peti jenazah pilot Rimbun Air Kapten Agithia Mirza saat di rumah duka Komplek AURI, Kelurahan Curug, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/9/2021). Kapten Agithia Mirza meninggal dunia setelah Pesawat Rimbun Air dengan nomor registrasi PK OTW yang dikemudikannya bersama Co Pilot, M. Fajar Dwi Saputra serta Teknisi, Utra Iswahyudi hilang kontak dan terjatuh di Pegunungan Intan Jaya saat dalam perjalanan penerbangan dari Bandara Nabire menuju Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Foto: ANTARA/ARIF FIRMANSYAH
Sejumlah anggota keluarga dan kerabat menyambut kedatangan peti jenazah pilot Rimbun Air Kapten Agithia Mirza saat di rumah duka Komplek AURI, Kelurahan Curug, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/9/2021). Kapten Agithia Mirza meninggal dunia setelah Pesawat Rimbun Air dengan nomor registrasi PK OTW yang dikemudikannya bersama Co Pilot, M. Fajar Dwi Saputra serta Teknisi, Utra Iswahyudi hilang kontak dan terjatuh di Pegunungan Intan Jaya saat dalam perjalanan penerbangan dari Bandara Nabire menuju Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

REPUBLIKA.CO.ID, Shabrina Zakaria/Wartawan Republika

Isak tangis haru menyambut kedatangan jenazah pilot Rimbun Air PK OTW, Agithia Mirza atau Mirza di rumahnya, Jalan Komplek AURI, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jumat (17/9). Sekitar pukul 17.10 WIB, jenazah Mirza diantarkan ke rumahnya menggunakan mobil ambulans.

Setibanya di rumah, peti jenazah Mirza diletakkan di halaman depan rumah untuk diserahterimakan. Putri pertama Mirza, terus menangis sambil memanggil ayanya. “Papa...papa...,” ujarnya sambil terkulai lemas di atas kursi.

Di antara para pelayat dan keluarga, jajaran pilot rekan Mirza turut datang untuk memberikan penghormatan terakhir. Sebelum dimakamkan di TPU Taman Bahagia, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Turut hadir juga, Komandan Lanud Atang Sendjaja (ATS) Bogor, Marsma TNI Fachrizet dan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto.

Sempat terbang bersama, Fachrizet mengenang sosok ‘Bang Mirza’, sapaannya, sebagai senior yang baik selama berdinas di TNI AU. Fachrizet bahkan sempat bertugas sebagai co pilot Mirza di Papua dan Skadron 6.

Diketahui, Almarhum Mirza merupakan mantan anggota TNI AU yang terakhir berdinas di Lanud Atang Senjaya. Mirza pensiun dini dengan pangkat Letnan Satu (Lettu).“Cukup banyak kegiatan yang dilaksanakan beliau. Saya sendiri co pilot beliau di Papua dan Skadron 6,” ucapnya usai pelaksanaan pemakaman Mirza.

Fachrizet mewakili seluruh warga Lanud ATS, mengucapkan belasungkawa dan berterimakasih setinggi-tingginya atas pengabdian Mirza. “Saya tahu dan menyaksikan bahwa beliau adalah orang yang sangat baik. Semog kepergian beliau husnul khotimah, diampuni segala dosanya, dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tuturnya.

Managing Director Rimbun Air, Romdani turut memberikan penghormatan terakhirnya kepada salah satu pilot kebanggaannya. Lantaran, Mirza yang baru bergabung di Rimbun Air pada Januari 2021 lalu, dikenal sebagai senior pilot yang baik dan bagus.

Sebelum dikirim ke rumah duka untuk disemayamkan sebentar, jenazah Mirza sudah dibersihkan secara Islam. Romdani menyampaikan, jenazah Mirza dikirim dari Papua pukul 12.00 WIB waktu setempat, dan tiba di Jakarta pukul 14.15 waktu setempat.

Setelah melewati prosesi di Bandara, baru jenazah yang sudah berada di dalam peti dikirim ke Kota Bogor sekitar pukul 15.30 WIB, yang kemudian tiba pukul 17.10 WIB. Tak hanya membantu proses evakuasi, pembersihan, pengantaran, dan pemakaman jenazah, Romdani mengaku, Rimbun Air juga tetap akan memberikan hak-hak Mirza kepada keluarganya.

“Kita kirim ke Kota Bogor sekitar jam 15.30 WIB. Baru Almarhum dimakamkan di sini, karena beliau mantan TNI AU, maka akan dimakamkan di pemakaman AU RI,” ujar Romdani.

Tak lama disemayamkan di rumah, jenazah Mirza dibawa ke Masjid At-Taqwa yang tidak jauh dari rumahnya, untuk disholatkan. Ba’da Maghrib, dengan menggunakan ambulans yang sama, jenazah Mirza diantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Isak tangis dari putri pertama Mirza kembali mengiringi prosesi pemakaman yang berlangsung di bawah semburat sinar bulan. Beriringan dengan lantunan azan dari salah seorang dari tiga putra Mirza. Pukul 19.00 WIB, prosesi pemakaman Kapten Agithia Mirza usai dilaksanakan. Bunga terakhir selesai ditabur, disambut dengan azan Isya yang berkumandang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement