REPUBLIKA.CO.ID, MERSEYSIDE -- Mantan penyerang timnas Inggris Michael Owen meminta Liverpool berkaca dengan situasi Pierre-Emerick Aubameyang bersama Arsenal. Hal itu terkait masa depan Mohamed Salah di Stadion Anfield.
"Dari sudut pandang klub, saya tahu semua orang akan berkata, 'beri dia apa yang dia inginkan', tetapi Anda tidak benar-benar ingin klub Anda melakukan itu," kata Owen dikutip Football London, Jumat (17/9).
Aubameyang menjadi primadona Arsenal sejak kepindahannya dari Borussia Dortmund pada Januari 2018 lalu. Ia secara konsisten menjadi mesin gol the Gunners dengan mencetak 50 gol liga dari 79 penampilan.
Penyerang asal Gabon itu juga membantu Meriam London memenangkan Piala FA ke-14 pada 2020. Berkat segala kontribusi positifnya Arsenal pun mengajukan proposal perpanjangan kontrak jangka panjang kepada pemain jebolan akademi AC Milan hingga 2023.
Namun, semenjak menandatangani kontrak baru Aubameyang justru tampil buruk dan sulit menunjukkan performa terbaiknya di depan gawang lawan, dengan hanya mengantongi 10 gol pada kampanye Liga Inggris musim lalu.
Hal itu yang tak ingin dilihat Owen kepada mantan klubnya. Pasalnya, situasi itu tengah dialami Liverpool yang terus melakukan rencana perpanjangan kontrak kepada Mohamed Salah.
Owen pun meminta Liverpool berkaca atas kejadian Arsenal dengan Aubameyang dan memutuskan untuk berhati-hati dalam membuat langkah baru.
"Aubameyang baru saja diberikan apa yang dia inginkan dan sekarang lihat. Ini adalah kontrak besar terakhirnya, dia tidak akan pindah sekarang, dan dia menjalani apapun yang dia miliki. Tidak semudah itu, saya pikir Anda harus menjaga sedikit rasa hormat, keseimbangan yang bagus di dalam klub juga," sambung Owen.
Salah sendiri memang santer dikabarkan ingin hengkang dari Merseyside Merah. Beberapa klub elit Eropa seperti Real Madrid tertarik mendapatkan tanda tangan penyerang sayap asal Mesir.
Namun kubu the Anfield Gank tak tertarik melepas sang pemain dan bersedia memberikan proposal perpanjangan kontrak agar bisa memagari sang pemain lebih lama.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
