Jumat 17 Sep 2021 03:47 WIB

Bupati Minta Kualitas Relawan PMI Purbalingga Ditingkatkan

Banyak masyarakat yang membutuhkan berbagai layanan kesehatan.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Muhammad Fakhruddin
Bupati Minta Kualitas Relawan PMI Purbalingga Ditingkatkan (ilustrasi).
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Bupati Minta Kualitas Relawan PMI Purbalingga Ditingkatkan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA  -- Palang Merah Indonesia (PMI) Purbalingga menggelar Musyawarah Kerja Kabupaten (Mukerkab)  di Gedung Graha Adiguna Setda setempat,  Kamis (16/9). Bupati Dyah Hayuning Pratiwi yang juga menjabat sebagai Ketua PMI  Purbalingga, dalam kesempatan menyebutkan ada tiga hal yang harus diperhatikan PMI Purbalingga dalam menjalankan misi kemanusiaan ke depan.

''Ketiga hal tersebut, menyangkut masalah  peningkatan pelayanan, peningkatan kualitas relawan dan transparansi pengelolaan keuangan,'' jelasnya.

Dalam hal pelayanan, Bupati minta agar pelayanan PMI Purbalingga, baik pelayanan klinis, UTD (Unit Transfusi Darah), maupun misi kemanusiaan lainnya dapat terus ditingkatkan. Terlebih pada masa pandemi Covid 19 seperti sekarang, dimana banyak masyarakat yang membutuhkan berbagai layanan kesehatan.

Demikian juga dalam hal pengembangan sumber daya, Bupati meminta  adanya perhatian dan peningkatan dari jajaran pengurus PMI lainnya dalam hal meningkatkan kualitas layanan relawan di wilayah. ''Mereka ini merupakan  ujung tombak PMI yang berjibaku dalam rangka membantu masyarakat Purbalingga terkait kebencanaan maupun kemanusiaan. Saya mohon, kualitas relawan ini diperhatikan,'' jelasnya.

Bahkan dia berharap, perlu digelar berbagai kegiatan untuk menambah semangat relawan di wilayah. ''Bisa saja, PMI memberikan reward bagi mereka. Saya kira masalah ini perlu dipikirkan,'' ungkapnya.

Mengenai  transparansi pengelolaan keuangan,  Bupati minta agar PMI tetap tertib administrasi dalam hal pertanggungjawaban penggunaan keuangan. ''Jangan sampai karena dipimpin bupati, laporan keuangannya carut marut. Apapun harus ada pertanggungjawabannya, karena dana yang digunakan PMI sebagai juga berasal dari masyarakat,'' katanya.

Berdasarkan evaluasi, kata Bupati, sepanjang tahun 2020 ada berbagai kegiatan PMI yang belum bisa dilaksanakan adanya larangan berkumpul pada masa pandemi. Agenda tersebut, terdiri dari pelatihan dan rekrutmen Tim SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) dan Korps Sukarelawan, Konferensi Remaja PMI, pelatihan bagi PMR, Jumpa Bhakti Gembira (Jumbara) PMR dan pertemuan donor darah sukarela tingkat kabupaten.

''Saya harap para pengurus PMI bisa mencari alternatif kegiatan yang memungkinkan untuk dilaksanakan. Antara lain seperti kegiatan webinar dan kegiatan lain, sehingga kondisi pandemi tidak sampai  mematikan semangat pengurus dan relawan,'' katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement