Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Johanes Sutanto

3 Tip Investasi ETF yang Tepat untuk Pemula

Bisnis | Thursday, 16 Sep 2021, 16:06 WIB

Sejak pertama kali diperkenalkan di pasar modal Indonesia pada tahun 2007 silam, produk Exchange Traded Fund (ETF) makin tumbuh pesat. Saat ini jumlah ETF yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah mencapai 48 produk dengan rincian 45 ETF dengan basisi ekuitas dan 3 ETF dengan basis obligasi.

Dari total 48 ETF tersebut, 36 ETF dikelola secara pasif berdasarkan indeks dan 12 ETF lainnya dikelola secara aktif. Pertumbuhan yang signifikan ini menunjukkan kalau produk ETF ini dari waktu ke waktu makin diminati baik investor institusi maupun retail.

ETF sebagai produk reksa dana yang diperdagangkan di bursa makin menarik karena mekanisme transaksinya pun saat ini sudah 100% online berbasis aplikasi, semisal dengan aplikasi IPOT milik sekuritas karya anak bangsa dengan tagline #SemuaBisaInvestasi.

Aplikasi IPOT sudah melayani transaksi ETF di untuk Pasar Primer (Primary Market) dan Pasar Sekuder (Secondary Market). Transaksi ETF di Pasar Sekunder (Secondary Market) dalam satuan Lot (1 lot = 100 Unit Penyertaan) dan transaksi jual-beli di Pasar Primer (Primary Market) dalam satuan unit kreasi (1000 Lot = 100.000 unit) sudah mudah dilakukan dengan smartphone di genggaman tangan.

Namun di tengah kemudahan transaksi ETF ini, investor retail dan institusi masih sering dibingungkan dengan cara memulai ETF yang tepat. Nah, demi mudahnya, berikut ini 3 tip memulai investasi ETF yang tepat bagi pemula:

1. Tentukan alokasi aset dan tujuah investasi ETF

Semua tahu kalau dalam prinsip investasi itu ada yang namanya diversifikasi. Dana investasi tidak hanya ditempatkan di salah satu produk investasi saja. Oleh sebab itu, langkah awal yang tepat yakni menentukan sebenarnya seberapa besar dana yang akan dialokasikan untuk ETF. Setelah dana yang dimiliki untuk ETF ini tersedia, langkah selanjutnya yakni menetukan tujuan investasi yang konkret. Nah, karena ETF ini masyoritas mengindeks pada saham, tentu saja jangka waktu untuk pencapaian tujuan tersebut adalah jangka panjang. So, alangkah baiknya dipilih tujuan investasi konkret yang jangka waktunya panjang.

2. Tentukan cara belinya

Setelah alokasi aset selesai, tentu saja tiba saatnya untuk membeli ETFnya berdasarkan besaran aset yang dimiliki. Jika dana yang dimiliki banyak maka bisa memilih pasar primer yang dalam transaksinya dalam satuan unit kreasi (1000 Lot = 100.000 unit), sedangkan jika dananya sedikit tentu cara membelinya di pasar sekunder yang melayani transaksi dalam satuan Lot (1 lot = 100 Unit Penyertaan).

3. Monitoring kinerja portofolio dan rebalancing

Setelah ETF terbeli tentu saja tidak didiamkan begitu saja, tetapi setidaknya setiap 6 bulan sekali dipantau dan dilakukan rebalancing dengan melakukan aksi jual sebagian aset yang harganya telah tinggi dan membeli aset yang nilainya turun jika dari analisis layak diperbanyak. Monitoring dan rebalancing ini penting untuk mempercepat tercapainya tujuan investasi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image