Kamis 16 Sep 2021 17:05 WIB

Kebakaran Lahap Sejumlah Rumah Warga di Pamulang Tangsel

Kebakaran terjadi diduga lantaran adanya korsleting listrik dari rumah kontrakan.

Rep: Eva Rianti / Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi kebakaran
Foto: Antara/Jeremias Rahadat
Ilustrasi kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Insiden kebakaran terjadi di kawasan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Kamis (16/9) siang. Sejumlah rumah warga dilalap si jago merah dalam peristiwa tersebut. Seorang warga yang menjadi korban kebakaran, Sohati mengatakan, insiden itu terjadi pada sekira pukul 12.00 WIB. Pada saat itu, dia tengah menjalankan shalat Dzuhur di rumahnya, lantas mendengarkan adanya bunyi ledakan.

“Saya shalat baru dua rakaat, saya buka mukena karena dengar bletak (suara ledakan) dari belakang, saya keluar (rumah), api tahu-tahu sudah gede,” kata Sohati kepada wartawan, Kamis (16/9).

Baca Juga

Perempuan paruh baya itu kemudian berlari menyelamatkan diri menjauh dari kediamannya. Beruntung, nyawa Sohati selamat tetapi rumahnya ludes dilalap api hingga rata dengan tanah. Menurut penuturannya, ada dua rumah yang habis terpanggang api, yakni rumahnya dan rumah di belakangnya yang dulunya merupakan kontrakan.

Dia menduga, kebakaran terjadi lantaran adanya korsleting listrik dari rumah kontrakan yang saat ini tidak berpenghuni tersebut. “Dari rumah belakang yang kosong, dulunya bekas ada yang ngontrak, terus sudah enggak ada yang ngontrak. Dugaannya dari listrik kayaknya,” jelasnya.

Kedua rumah tersebut, kata Sohati merupakan bangunan yang memang cenderung mudah terbakar karena bahan bangunannya notabene terbuat dari kayu. “Rumah dari kayu kebanyakan, rumah zaman dulu kan kebanyakan kayunya,” kata dia.

Dalam insiden tersebut, Sohati menyebut tidak ada korban jiwa. Namun, dia mengatakan tidak sempat menyelamatkan barang-barang yang dimilikinya di dalam rumah. “Enggak ada (korban), saya tinggal sendiri. Kagak (ada penyelamatan apapun) baju saja selembar kagak, orang api langsung gede,” tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement