Rabu 15 Sep 2021 11:44 WIB

Jokowi: Era Kejayaan Komoditas Bahan Mentah Sudah Berakhir

Pengembangan industri baterai bisa meningkatkan daya tarik Indonesia.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Foto: ANTARA FOTO/Biro Pers dan Media Setpres.
Presiden Joko Widodo (Jokowi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin agar Indonesia dapat keluar dari jebakan negara pengekspor bahan mentah secepatnya. Jokowi menyebut, hilirisasi industri nikel akan meningkatkan nilai tambah bijih nikel secara signifikan.

"Strategi bisnis besar negara adalah keluar secepatnya dari jebakan pengekspor bahan mentah, melepaskan ketergantungan pada produk-produk bahan impor dengan mempercepat revitalisasi industri pengolahan," kata Presiden Jokowi di Karawang New Industrial City, Jawa Barat (Jabar) pada Rabu (15/9).

Jokowi menyampaikan hal tersebut saat peletakan batu pertama pabrik industri baterai kendaraan listrik PTHKML Battery Indonesia yang juga dihadiri Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi Bahlil Lahaladia, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.

Hadir pula Duta Besar Korea untuk Indonesia Park Tae-sung, President Hyundai Motor Asia Pasific Headquarters, dan CEO PT HKML Batery Indonesia. Acara tersebut juga disaksikan lewat sambungan konferensi video oleh Chairman Hyundai Motor Group (HMG) Euisun Chung dan CEO LG Energy Solution Jonghyun Kim.

 

"Sehingga bisa memberikan peningkatan nilai tambah ekonomi yang semakin tinggi," ujar Jokowi. Menurut dia, pembangunan pabrik tersebut merupakan wujud keseriusan pemerintah untuk melakukan hilirisasi industri.

"Era kejayaan komoditas bahan mentah sudah berakhir dan kita harus berani mengubah struktur ekonomi yang selama ini berbasis komoditas untuk masuk ke industrialisasi menjadi negara industri yang kuat dengan berbasis pada pengembangan inovasi teknologi," kata Jokowi.

Jokowi menyebut, pengembangan industri baterai juga bisa meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai negara tujuan investasi dari industri turunan yang menggunakan baterai. Di antaranya, investasi motor listrik, bus listrik, dan mobil listrik.

Dia melanjutkan, hilirisasi industri nikel akan meningkatkan nilai tambah bijih nikel secara signifikan. "Jika diolah dengan sel baterai nilainya bisa meningkat sampai 6-7 kali lipat, dan jika diolah jadi mobil listrik maka nilai tambahnya akan meningkat 11 kali lipat," ungkap Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement