Senin 13 Sep 2021 17:58 WIB

Kawasan Ekonomi Khusus Diharap Bisa Tumbuhkan Investasi

Tujuannya untuk capital intensif bukan hanya sekadar labour intensif lagi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Menteri Pariwisata (Menpar) RI Arief Yahya (tengah), Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa (kiri) dan Bupati Malang (kanan) M Sanusi meletakkan batu pertama pembangunan Alun-alun Singhasari, Selasa (8/10). Lokasi ini akan menjadi salah satu bagian pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Kabupaten Malang.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Menteri Pariwisata (Menpar) RI Arief Yahya (tengah), Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa (kiri) dan Bupati Malang (kanan) M Sanusi meletakkan batu pertama pembangunan Alun-alun Singhasari, Selasa (8/10). Lokasi ini akan menjadi salah satu bagian pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Kabupaten Malang.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berharap pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dapat menumbuhkan investasi di Jawa Timur. Di Jawa Timur terdapat 2 KEK, yakni KEK Singhasari dan KEK JIPEE. Kedua kawasan ini dinilai tak beririsan.

Malah menjadi komplementer satu sama lainnya. Karena satunya adalah bidang tourism dan digital, sedang satunya fokus pada bidang industri 4.0.

"Tujuannya untuk capital intensif bukan hanya sekadar labour intensif lagi. Capital intensif nantinya akan mendukung dalam persaingan pasar global saat ini," kata Emil di Surabaya, Senin (13/9).

Potensi-potensi investasi dinilainya akan terbuka lebih luas dengan terciptanya ekosistem melalui dua KEK ini. "Keberadaan KEK di sini kami harapkan bisa menarik Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)," ujarnya.

Emil melanjutkan, akselerasi pembangunan KEK ini harus sejalan dengan pembangunan akses atau jalan menuju lokasi. Rencana pembangunan tol Gresik-Lamongan-Tuban diyakininya akan mendukung akses bagi KEK JIPEE. Bahkan menjadi sebuah poros baru bagi pelaku investasi. Apalagi saat ini juga tengah berjala Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni Smelter.

"Investasi besar ini bisa sinergis betul kalau semuanya sudah terkoneksi dengan baik. Termasuk tol KLBM (Krian Legundi Bunder Manyar) yang juga belum terkoneksi ke sana," ujarnya.

Emil melanjutka, di KEK Singhasari, Malang yang fokus pada bidang animasi dan digital dengan luas 120 hektar, sudah terdapat titik terang. Utamanya dengan dikembangkannya sentra animasi. Beberapa studio animasi skala kecil sudah masuk dan beraglomerasi dalam Kampung Animasi.

"Animator ini mendapat pendanaan dari Bank BNI berupa KUR untuk menbuat studio dan menghasilkan karya yang di agregasi oleh Lokanima," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement