Senin 13 Sep 2021 15:43 WIB

LW MUI: Edukasi dan Sosialisasi Wakaf Harus Ditingkatkan

Peningkatan sosialisasi dan edukasi wakaf perlu ditingkatkan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 LW MUI: Edukasi dan Sosialisasi Wakaf Harus Ditingkatkan. Foto: Ilustrasi Wakaf Uang.
Foto: Republika/Thoudy Badai
LW MUI: Edukasi dan Sosialisasi Wakaf Harus Ditingkatkan. Foto: Ilustrasi Wakaf Uang.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Lembaga Wakaf Majelis Ulama Indonesia (LW MUI), Ustaz Rofiq Thoyyib Lubis, mengatakan, edukasi dan sosialisasi tentang wakaf masih harus ditingkatkan jika ingin potensi wakaf di Indonesia semakin tergali.

Ustaz Rofiq menerangkan, yang harus digencarkan dan ditingkatkan adalah edukasi dan sosialisasi soal wakaf oleh tokoh-tokoh masyarakat, ulama dan akademisi. Sebab sejauh ini umumnya orang-orang masih mengenal wakaf hanya sebatas masjid dan lahan pemakaman.

Baca Juga

"Makanya kalau kita umumkan wakaf masjid, cepat (orang berwakaf) makanya hampir tidak ada masjid yang mangkrak pembanguannya di kampung mana, dusun mana," kata Ustadz Rofiq kepada Republika, Senin (13/9).

Menurutnya, orang-orang perlu diedukasi tentang fungsi wakaf di era Rasulullah SAW. Di masa Rasulullah ada tim penghimpun zakat, infak, sedekah dan wakaf (Ziswaf). Maka kalau pemerintah Indonesia sekarang mau, sebaiknya setiap RT atau RW ada orang yang ditugaskan untuk menghimpun wakaf secara rutin.

Hal lain yang membuat potensi wakaf belum tergali maksimal, ia mengatakan, karena umat kurang percaya terhadap pengelola wakaf. Mereka khawatir dana wakafnya hilang. Padahal kepercayaan umat terhadap nadzir ini penting.

"Contoh, kalau nadzirnya Ustaz Adi Hidayat yang mengajak (umat berwakaf) cepat dapat uangnya, itu namanya pengaruh (tokoh), maka bagaimana (supaya) tokoh-tokoh sentral ini terpusat untuk kebangkitan Indonesia," ujar Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, Institut Daarul Qur'an ini.

Ustaz Rofiq mengingatkan, yang terpenting adalah edukasi dan sosialisasi soal wakaf, adanya tim profesional yang terjun ke lapangan untuk mengelola dana wakaf, dan tokoh-tokoh yang dapat menghimpun atau mengajak masyarakat berwakaf. Di samping itu tentu kualitas nadzir harus terus ditingkatakan.

Menurut pandangannya, yang disebut nadzir bukan yang bisa mengelola uang, tapi yang bisa menghimpun dana wakaf. Setelah dihimpun selanjutnya dana wakaf dikelola tim profesional. Jadi bisa dikatakan yang paling penting untuk menggali potensi wakaf adalah ahli menghimpun dana wakaf, hasilnya dikelola tim profesional dalam setiap proyek.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement