Ahad 12 Sep 2021 15:30 WIB

Ridwan Kamil: Penanganan Covid 19 Membaik, 11 Daerah Level 2

Masyarakat terus diedukasi agar jangan sampai euforio.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan) didampingi Bupati Indramayu Nina Agustina (ketiga kanan) meninjau Gebyar Vaksinasi Jabar Juara di Gor Bumi Patra, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (10/9/2021). Pemprov Jabar menargetkan 37 juta warga Jawa Barat tervaksinasi COVID-19 hingga Desember mendatang untuk mencapai kekebalan Komunal (Herd Immunity).
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan) didampingi Bupati Indramayu Nina Agustina (ketiga kanan) meninjau Gebyar Vaksinasi Jabar Juara di Gor Bumi Patra, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (10/9/2021). Pemprov Jabar menargetkan 37 juta warga Jawa Barat tervaksinasi COVID-19 hingga Desember mendatang untuk mencapai kekebalan Komunal (Herd Immunity).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan, penanganan pandemi Covid-19 di Jabar relatif membaik. Saat ini, tidak ada daerah di Jabar yang masuk PPKM Level 4. Selain itu, 11 daerah sudah berada di level 2.

Adapun 11 Daerah di Jabar yang berstatus level 2 adalah, Kuningan, Sukabumi, Pangandaran, Purwakarta, Majalengka, Karawang, Indramayu, Ciamis, Cianjur, Subang dan Garut.

"Saya itu kalau per covidan dan saya kira semua lagi berita baik bor 11 persen. Kasus aktif dibawah 8.000 bukan lagi yang tertinggi kan begitu ya kemudian tatap muka juga relatif baik dan belum ada kabar kasus-kasus ditemukan covid di sekolah," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil akhir pekan lalu.

Menurut Emil, ia berharap masyarakat terus diedukasi agar jangan sampai euforio. "Tetap 5M, terus pakai masker sisanya bertahap kita akan mengembalikan kegiatan seperti yang kita harapkan," katanya.

Selain itu, menurut Emil, vaksin juga terus dilakukan. Ia, memantau hingga ke Indramayu. Ternyata keterisian rumah sakitnya (BOR) Hanya 2,5 persen.

"Ini terendah se-Jawa Barat. Dan mudah-mudahan komitmen pemerintah Pusat 15 juta dosis vaksin per bulan bisa dipenuhi. Karena sampai 9 bulan baru 18 juta, padahal target kita 15 juta perbulan ini masih jauh sekali," paparnya.

Sedangkan Kota Tasikmalaya, kata dia, berada di Level 3 PPKM. Artinya, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas sudah bisa dilaksanakan."Dengan level 2 dan 3 PTM sudah boleh sebenarnya hanya jumlahnya dibatasi seiring dengan vaksinasi yang makin kita perbanyak," kata Emil.

Menurut Emil,  PTM pun digelar di sejumlah daerah dengan menerapkan adaptasi kebiasaan baru."PTM sudah dilaksanakan di banyak tempat tapi tetap bertahap sampai nanti vaksinasinya selesai," katanya.

Selain meninjau pelaksanaan vaksinasi, Emil dan Forkopimda menyerahkan bantuan 600 paket sembako kepada masyarakat kurang mampu.

Emil bersama jajaran Forkopimda memantau ke Kota Tasikmalaya dengan menggunakan sepeda motor. Ini merupakan rangkaian dari safari vaksinasi dan bakti sosial (baksos) Forkopimda Jabar.

Ada empat titik yang dikunjungi dalam safari vaksinasi dan baksos di wilayah priangan timur tersebut, yaitu di Kota Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar dan Pangandaran. 

Menurut Emil, peninjauan dengan menggunakan sepeda motor dirasa lebih efektif karena lebih dekat dengan permasalahan dan mencari solusinya secara langsung.

"Ada empat titik yang akan kami kunjungi naik motor karena mata kita akan lebih dekat kepada masalah, kalau naik mobil kadang-kadang apa yang terlihat di jalan kurang maksimal tapi kalau naik motor kalau ada masalah terlihat dan langsung kita bisa tindak," kata Emil. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement