Rabu 08 Sep 2021 16:19 WIB

Wika Bakal Divestasi Jalan Tol Tahun Depan

Kondisi pandemi menjadi pertimbangan Wika tidak melakukan divestasi pada tahun ini.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek tol Serang-Panimbang di Serang, Banten, Senin (30/11). PT Wijaya Karya (Persero) atau Wika tetap berencana melakukan divestasi pada sejumlah ruas tol milik perusahaan.
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek tol Serang-Panimbang di Serang, Banten, Senin (30/11). PT Wijaya Karya (Persero) atau Wika tetap berencana melakukan divestasi pada sejumlah ruas tol milik perusahaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wijaya Karya (Persero) atau Wika tetap berencana melakukan divestasi pada sejumlah ruas tol milik perusahaan. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Wika Ade Wahyu mengatakan proses divestasi ruas tol baru akan dilakukan pada tahun depan. Ade belum dapat menyebutkan ruas tol mana saja yang akan dilakukan divestasi.

"Kita tetap berencana melakukan divestasi di beberapa ruas jalan tol namun saat ini pembicaraan masih tahap pendahuluan," ujar Ade dalam Public Expose Live 2021 di Jakarta, Rabu (8/9).

Kata Ade, rencana divestasi pada tahun depan merupakan opsi terbaik ketimbang melakukan divestasi pada tahun ini. Ade menilai kondisi pandemi sebagai pertimbangan utama perusahaan dalam melakukan divestasi tahun depan.

"Mengingat sekarang masih pandemi, maka kita berharap divestasi tol bisa dilakukan pada 2022," ucap Ade.

Ade mengatakan perusahaan sudah membuka pembicaraan dengan sejumlah mitra strategis yang menyatakan ketertarikannya terhadap ruas-ruas tol milik Wika.

"Prosesnya sudah mulai dari sekarang, sudah pembicaraan dengan beberapa mitra stategis yang berminat terhadap divestasi tol yang kita miliki," ungkap Ade.

Ade menyebut divestasi sejumlah ruas tol juga menjadi bagian dalam rencana perusahaan untuk tidak tergantung pada sektor infrastruktur. Kata Ade, Wika mulai menaruh perhatian pada sektor energi dan industrial plant yang mencakup bisnis minyak fsn gas, mekanik elektrikal EPC, processing gas plant, minyak mentah dan distribusi pipa gas, fasilitas industri, dan  fabrikasi baja.

"Jadi nanti kita tidak tergantung pada bisnis konstruksi yang sudah umum misal infrastruktur. Nanti kita akan bergerak menuju champion di bidang industri mining, energi, dan industrial plant. Kita mulai persiapkan SDM dari sekarang," kata Ade.

Direktur Human Capital dan Pengembangan Wika Mursyid mengatakan Wika akan lebih fokus menggarap pasar mining dan metal ke depan sesuai arahan dari Kementerian BUMN. Kata Mursyid, Wika telah membentuk divisi engineering untuk menuju hal tersebut.

"Kita juga akan memperluas portofolio di bidang infrastruktur yang selama ini didominasi jalan tol yang sudah cukup banyak pemain, kita masuk ke infrastruktur lain seperti Bandara Hang Nadim, Batam; dan sistem penyediaan air minum (SPAM) Jatiluhur I, Jawa Barat," kata Mursyid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement