Selasa 07 Sep 2021 20:40 WIB

Pakistan Disebut Bantu Taliban dalam Pertempuran di Panjshir

Pakistan memberikan dukungan udara kepada milisi Taliban di Panjshir

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Milisi yang setia kepada Ahmad Massoud, putra mendiang Ahmad Shah Massoud, ambil bagian dalam latihan, di provinsi Panjshir, Afghanistan timur laut, Senin, 30 Agustus 2021.
Foto: AP/Jalaluddin Sekandar
Milisi yang setia kepada Ahmad Massoud, putra mendiang Ahmad Shah Massoud, ambil bagian dalam latihan, di provinsi Panjshir, Afghanistan timur laut, Senin, 30 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Pasukan militer Pakistan dilaporkan membantu Taliban dalam pertempuran merebut Panjshir dari National Resistance Front (NRF). Laporan diperoleh dari CNN-News18 mengutip sumber yang dekat dengan masalah tersebut.

Seperti dilansir laman Al Arabiya pada Selasa (7/9), Pakistan memberikan dukungan udara kepada milisi Taliban di Panjshir. Beberapa pasukan khusus juga dilaporkan dikerahkan untuk memerangi perlawanan yang dipimpin oleh Ahmad Massoud, pemimpin NRF.

Baca Juga

Taliban mengeklaim kemenangan di Panjshir. Laporan menyebutkan banyak korban di kedua belah pihak berjatuhan akibat pertempuran. Seperti diketahui wilayah lembah itu adalah benteng terakhir perlawanan anti-Taliban.

Namun setelah pengumuman Taliban, Massoud merilis pesan audio yang menyerukan pemberontakan nasional. Dalam pesan audionya, Massoud menuduh Taliban menggunakan tentara bayaran asing meski tanpa menyebut nama negara tertentu.

Amerika Serikat (AS) telah lama menuduh Pakistan mendukung Taliban. Meski berulang kali tuduhan itu dibantah Islamabad.

Kepala mata-mata Pakistan Letnan Jenderal Faiz Hameed terbang ke Kabul pada Sabtu pekan lalu. Tidak jelas apa agendanya, tapi seorang pejabat senior di Pakistan mengatakan Hameed, yang mengepalai badan Inter-Services Intelligence (ISI) yang kuat, dapat membantu Taliban mengatur ulang militer Afghanistan.

Pada Senin malam ratusan warga Afghanistan turun ke jalan di ibu kota Kabul dan kota Mazar-i-Sharif memprotes pemerintahan Taliban untuk mendukung perlawanan. Para pengunjuk rasa meneriakkan "matilah Pakistan, panjang umur Afghanistan".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement