Selasa 07 Sep 2021 06:37 WIB

Tahun Ini, 1.000 Pesantren Audisi Pertama OPOP Dapat Modal

Program OPOP tetap dilaksanakan dengan anggaran tetap, meskipun ada modifikasi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pandemi Covid 19 sedikit mempengaruhi, tapi tidak mengurangi dana untuk OPOP.
Foto: Humas Pemprov Jawa Barat
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pandemi Covid 19 sedikit mempengaruhi, tapi tidak mengurangi dana untuk OPOP.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 1.000 pondok pesantren telah mendapatkan bantuan modal One Pesantren One Product (OPOP). Pemenang bantuan merupakan pondok pesantren yang lolos audisi tahap pertama. 

Audisi tahap pertama OPOP 2021 ini sekaligus memastikan program unggulan Ridwan Kamil–Uu Ruzhanul Ulum tetap berjalan untuk kali ketiga berturut-turut. Pandemi Covid 19 sedikit mempengaruhi, tapi tidak mengurangi dana untuk OPOP.

Menurut Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, sebelumnya memang sempat ada rencana refocusing anggaran sampai ke tahap pembicaraan apakah OPOP dapat digelar lagi atau tidak. Namun, dengan komitmen kuat hal itu urung dilaksanakan.

"Alhamdulillah program OPOP berhasil dilaksanakan walaupun ada penyesuaian di masa Covid-19. Ini adalah tahun ketiga pada masa kepemimpinan kami," ujar Uu Ruzhanul Ulum saat membuka Pelatihan dan Magang Virtual OPOP Provinsi Jabar Tahun 202, Senin petang (6/9).

Uu mengatakan, berdasarkan komitmen bersama dirinya dan Gubernur Ridwan Kamil, program OPOP tetap dilaksanakan dengan anggaran tetap meskipun ada modifikasi dalam prosesnya. "Kalau anggaran lain silakan refocusing, tapi tolong program keumatan, hibah, bansos, program OPOP jangan sekali-kali disentuh karena ini menyangkut keumatan," tutur Uu menirukan sikap Gubernur Ridwan Kamil. 

Sementara menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jabar Kusmana Hartadji, meskipun besaran dana OPOP tetap, namun ada sedikit perubahan dalam jumlah pemenang audisi. Yakni, akan terjadi di tahap kedua di mana asalnya menyaring 100 ponpes kini menjadi 28 ponpes. 

Untuk tahap pertama, kata dia, tetap 1.000 ponpes pemenang audisi dan pada setiap tahap tidak terhindarkan pemotongan pajak. Adapun pemenang tahap pertama akan dapat Rp 25 juta dipotong pajak 15 persen untuk start up, dan Rp 35 juta dipotong pajak 15 persen untuk scale up.   

“Seluruhnya sudah diproses masuk rekening sejak tiga hari lalu," kata Kusmana yang akrab disapa Tutus.

Adapun 28 pemenang audisi tahap kedua akan mendapatkan hadiah bantuan modal sebesar Rp 100-200 juta. “Itu hanya scale-up saja, start-up tidak diikutsertakan," katanya. 

Untuk menentukan juara provinsi di tahap ketiga, menurut Tutus, pihaknya tetap mempertahankan jumlah tiga pemenang dengan masing-masing mendapatkan dana bantuan modal sebesar Rp 400 juta rupiah. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement