Kamis 02 Sep 2021 15:42 WIB

Taliban Berjuang Atasi Ekonomi Afghanistan yang Hancur

Harga-harga melonjak dan banyak orang berkumpul di bank untuk menarik uang tunai

Bank Kabul
Foto: DW
Bank Kabul

IHRAM.CO.ID, KABUL -- Penguasa baru Afghanistan, Taliban, berjuang menjaga negara itu berfungsi setelah penarikan terakhir pasukan dan warga negara asing dari negara itu. Dua minggu sejak mengambil alih ibu kota Kabul, kelompok militan itu belum menunjuk pemerintah baru atau mengungkap bagaimana mereka akan memerintah Afghanistan.

Dalam kekosongan administrasi, harga-harga melonjak dan banyak orang berkumpul di bank untuk menarik uang tunai. Pejuang bersenjata berat menguasai Kabul, namun Taliban berjuang menjaga rumah sakit dan layanan pemerintah agar tetap berjalan.

Kepala bank sentral baru yang ditunjuk Taliban telah berusaha meyakinkan bank-bank. Taliban menginginkan sistem keuangan berfungsi penuh, namun sejauh ini mereka baru memberikan sedikit penjelasan tentang bagaimana akan memasok dana, kata seorang bankir yang memahami masalah itu.

Perhatian Taliban yang lebih mendesak saat ini adalah mencegah keruntuhan ekonomi. Afghanistan sangat membutuhkan uang, dan Taliban tidak mungkin mendapatkan akses cepat ke aset senilai 10 miliar dolar AS (Rp142 triliun) yang sebagian besar disimpan di luar negeri oleh bank sentral Afghanistan. Taliban telah memerintahkan bank untuk beroperasi kembali, namun memberlakukan batas penarikan uang mingguan yang ketat.

Pelaksana tugas gubernur bank sentral, Haji Mohammad Idris, bertemu dengan anggota Asosiasi Bank Afghanistan dan pemodal lainnya minggu ini, kata dua bankir yang menghadiri pertemuan tersebut. Kelompok militan itu tengah bekerja mencari solusi untuk mengatasi masalah likuiditas dan inflasi yang tinggi, kata Idris.

sumber : Antara / Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement