Selasa 31 Aug 2021 20:55 WIB

Taliban: Sekarang Kami Telah Merdeka

Taliban melepaskan tembakan ke udara menandai berakhir operasi militer AS.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Pejuang pasukan khusus Taliban berjaga di luar Bandara Internasional Hamid Karzai setelah penarikan militer AS, di Kabul, Afghanistan, Selasa, 31 Agustus 2021. Taliban memegang kendali penuh atas bandara Kabul pada Selasa, setelah pesawat AS terakhir meninggalkannya landasan pacu, menandai berakhirnya perang terpanjang Amerika.
Foto: AP/Khwaja Tawfiq Sediqi
Pejuang pasukan khusus Taliban berjaga di luar Bandara Internasional Hamid Karzai setelah penarikan militer AS, di Kabul, Afghanistan, Selasa, 31 Agustus 2021. Taliban memegang kendali penuh atas bandara Kabul pada Selasa, setelah pesawat AS terakhir meninggalkannya landasan pacu, menandai berakhirnya perang terpanjang Amerika.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Bandara di Kabul telah berada di bawah kendali Taliban secara penuh Taliban pada Selasa (31/8). Mereka menguasai tempat itu usai Komando Pusat Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa penarikan pasukan dari negara itu selesai.

Pejuang Taliban terlihat merayakan penarikan pasukan AS dari Afghanistan di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul. Foto-foto peristiwa tersebut bertebaran di media sosial dan menunjukan para milisi terlihat memamerkan senjata buatan AS.

Baca Juga

Seorang juru bicara kantor politik Taliban mengatakan kepadaSputnik bahwa seluruh Afghanistan berada di bawah kendali penuh Taliban sekarang."Sekarang negara bagian kami telah merdeka dan merdeka," kata juru bicara itu.

Video juga dibagikan di Twitter menunjukkan Taliban melepaskan tembakan ke udara untuk menandai berakhirnya perang 20 tahun AS di wilayah itu. Pujian "Alhamdulillah" dapat didengar di latar belakang di beberapa video lainnya.

Selain menandai akhir keberadaan pasukan AS, Kepala Komando Pusat AS Kenneth McKenzie meyakinkan bahwa AS telah melakukan demiliterisasi beberapa peralatan militer di Afghanistan. Peralatan itu tidak dapat dibawa kembali selama penarikan.

Peralatan militer bernilai miliaran dolar dikhawatirkan telah jatuh ke tangan Taliban, termasuk helikopter Black Hawk dan Humvee yang terkenal. Ada pula perangkat biometrik militer yang dapat digunakan untuk melacak mantan sekutu Afghanistan yang bekerja dengan AS.  Peralatan itu awalnya dipasok untuk meningkatkan kemampuan pasukan Afghanistan dan dilaporkan ditinggalkan oleh militer AS di tengah kekacauan evakuasi dari negara itu.

Foto dan rekaman yang diposting di media sosial beberapa hari sebelumnya menggambarkan milisi Taliban berpose di samping barang rampasan militer. Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengkonfirmasi bahwa sejumlah besar"senjata yang dipasok AS telah disita oleh kelompok tersebut.

AS seharusnya menyelesaikan evakuasi kontingennya dari negara itu pada 31 Agustus. Namun, hari-hari terakhir penarikan telah menyaksikan serangan mematikan yang diklaim telah dilakukan oleh ISIS.

Washington membalas dengan serangan pesawat tak berawak, yang menurut militer AS, menargetkan teroris ISIS. Namun, serangan itu juga membunuh sejumlah warga sipil, termasuk anak-anak berusia dua tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement