Senin 30 Aug 2021 18:30 WIB

Israel Belum Berencana Lanjutkan Pembicaraan Damai Palestina

Israel disebut tidak akan segera melakukan pembicaraan damai dengan Palestina.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Presiden Mahmoud Abbas
Foto: AP Photo/Mohamad Torokman
Presiden Mahmoud Abbas

IHRAM.CO.ID, TEL AVIV – Israel disebut tidak akan segera melakukan pembicaraan damai dengan Palestina. Kabar itu tersiar setelah Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz melakukan kunjungan ke Ramallah dan bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Seorang pejabat Israel yang dekat dengan Perdana Menteri Naftali Bennett mengungkapkan, meski ada pertemuan antara Gantz dan Abbas, belum ada proses diplomatik terkait perdamaian. “Ini adalah pertemuan yang membahas masalah keamanan,” kata pejabat tersebut, dilaporkan laman Al Araby, Senin (30/8).

Gantz dan Abbas bertemu pada Ahad (29/8) lalu. Itu merupakan pertemuan tingkat tinggi perdana antara kedua belah pihak selama lebih dari satu dekade. Dalam pertemuan itu, Gantz mengatakan bahwa Israel berusaha mengambil langkah-langkah yang dapat memperkuat perekonomian Otoritas Palestina. Selain itu, mereka turut membahas situasi keamanan di Tepi Barat.

Menteri Kesehatan Israel Nitzan Horowitz memuji pertemuan Gantz dan Abbas. “Setelah bertahun-tahun putus hubungan yang panjang dan merusak dengan tetangga terdekat kita, sekarang saatnya untuk melanjutkan dialog serta kerja sama dengan Otoritas Palestina,” ucapnya.

Beberapa pekan lalu, Horowitz diketahui telah melakukan pertemuan dengan menteri kesehatan Palestina. Sementara itu, anggota parlemen Israel Mossir Raz mengkritik pernyataan yang disiarkan pejabat dari kantor Naftali Bennett. Hal itu karena tak disinggung tentang adanya pembicaraan tentang prospek negosiasi perdamaian.

Raz menyerukan pembicaraan damai dengan Palestina dilanjutkan. “Mengapa tidak ada proses diplomatik? Proses diplomatik adalah kepentingan Israel,” ujarnya.

Negosiasi perdamaian antara Israel dan Palestina terhenti pada 2014. Saat mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017, Palestina secara resmi mundur dari pembicaraan damai dengan Israel yang dimediasi Washington. (Kamran Dikarma)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement