Senin 30 Aug 2021 11:14 WIB

Selandia Baru Ungkap Kematian Pertama Terkait Vaksin Pfizer

Miokarditis diketahui merupakan efek samping yang jarang terjadi akibat vaksin Pfizer

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
 Botol vaksin Pfizer-BioNtech
Foto: EPA-EFE/GEORGI LICOVSKI
Botol vaksin Pfizer-BioNtech

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Selandia Baru melaporkan kematian pertama terkait vaksin Covid-19 dari Pfizer. Kementerian Kesehatan Selandia Baru mengumumkan kasus kematian itu setelah dewan pengawas keamanan vaksin Covid-19 melakukan peninjauan pada kematian seorang perempuan.

Dalam pernyataan Senin (30/8), Kementerian Kesehatan Selandia Baru tidak mengungkapkan usia perempuan tersebut. Dewan independen itu mempertimbangkan perempuan itu meninggal karena miokarditis yang diketahui efek samping yang jarang terjadi di vaksin Covid-19 dari Pfizer.

Baca Juga

Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung yang dapat membatasi kemampuan organ itu memompa darah dan dapat menyebabkan perubahan pada ritme detak jantung.

"Ini kasus pertama di Selandia Baru di mana kematian terjadi beberapa hari setelah vaksinasi yang berkaitan dengan vaksin Covid-19 Pfizer," kata Kementerian Kesehatan, Senin (30/8).

Tim media Pfizer di Selandia Baru tidak membalas email permintaan komentar. Kementerian Kesehatan Selandia Baru menambahkan kasus itu diserahkan ke koroner dan penyebab kematianya belum ditentukan.

Namun, dewan independen mempertimbangkan miokarditis mungkin disebabkan vaksinasi. Dewan juga mencatat ada masalah ksehatan lain yang terjadi di saat yang sama yang telah mempengeruhi hasil vaksinasi.

"Manfaat vaksinasi dengan vaksin Covid-19 Pfizer masih lebih besar dari resiko infeksi Covid-19 dan efek sampingnya, termasuk miokarditis," kata Kementerian Kesehatan.

Sejauh ini, pihak berwenang Selandia Baru telah menyetujui penggunaan vaksin Pfizer/BioNTech, Janssen, dan AstraZeneca. Tapi hanya Pfizer yang sudah disetujui untuk digunakan masyarakat.

Kini Selandia Baru menghadapi wabah varian Delta setelah enam bulan bebas virus corona. Pada Senin (30/8), Negeri Kiwi melaporkan 53 kasus infeksi baru sehingga total kasus baru selama wabah ini menjadi 562.   

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement