Jumat 27 Aug 2021 10:18 WIB

Perbedaan Orang Berilmu dan Ahli Ibadah yang Bodoh

Ada perbedaan orang berilmu dan ahli ibadah yang bodoh.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Perbedaan Orang Berilmu dan Ahli Ibadah yang Bodoh. Foto: Ibadah puasa. Ilustrasi
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Perbedaan Orang Berilmu dan Ahli Ibadah yang Bodoh. Foto: Ibadah puasa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang yang berilmu dengan orang yang ahli ibadah namun bodoh tentu sangat jauh berbeda derajatnya. Orang yang berilmu dapat sempurna dalam mengerjakan sebuah amal ibadah karena mengetahui ilmunya. Sedangkan ahli ibadah yang bodoh bisa jadi sia-sia amalnya sebab tidak mengetahui ilmunya. Tentang perbedaan derajat antara orang berilmu dan ahli ibadah ini telah dijelaskan Rasulullah ﷺ.

Sebagaimana dalam kitab at Targib wat Tarhib menuliskan sebuah hadits Nabi Muhammad ﷺ yang diriwayatkan Imam Tirmidzi:

Baca Juga

وَعَنْ أَبِى أُمَامَةَ قَالَ ذُكِرَلِرَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلَا نِ أَحَدُهُمَاعَابِدٌ وَالْاَخَرُعَالِمٌ فَقَالَ عَلَيْهِ اَفْضَلُ الصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ : فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِكَفَضْلِى عَلَى اَدْنَاكُمْ , ثُمَّ قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِنَّ اللَّهَ وَمَلَا ئِكَتَهُ وَاَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالْاَرْضِ حَتَّى النَّمْلَةِ فِى جُحْرِهَاوَحَتَّى الْحُوْتَ لَيُصَلُّوْنَ عَلَى مُعَلِّمِى النَّاسِ الْخَيْرَ.

Dan diriwayatkan dari Abi Umamah, ia berkata: Dijelaskan kepada Rasulullah ﷺ tentang dua lelaki, satu orang lelaki itu ahli ibadah dan satu lelaki lainnya adalah orang alim. Maka berkata Nabi Muhammad ﷺ: Keutamaan orang alim atas orang ahli ibadah itu seperti keutamaannya aku atas orang yang paling rendah (paling bodoh) di antara kalian. Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda: Sesungguhnya Allah dan para malaikatnya dan seluruh penghuni langit dan bumi sampai semut di dalam lubangnya, sampai semua ikan, itu semuanya mendoakan orang yang mengajarkan kepada manusia lainnya tentang kebaikan.

Setiap sahabat Rasulullah adalah orang-orang terbaik. Tetapi diantara sahabat Rasulullah itu hanya orang-orang yang berilmu yang mampu meneruskan perjuangan Rasulullah. Maka sahabat-sahabat Rasul yang berilmu begitu sangat dekat dengan Rasulullah. Para sahabat yang berilmu mereka dapat meriwayatkan hadits-hadits, menuliskan sejarah, berijtihad setelah wafatnya nabi dan lainnya. Hingga nama mereka pun abadi hingga kini.

Sementara sahabat yang bodoh tentu derajatnya sangat jauh dengan sahabat yang berilmu. Begitupun kedekatannya dengan Rasulullah tidak seperti sahabat-sahabat yang berilmu.

Orang yang berilmu dalam keadaan tidak ibadahnya pun sudah mendapatkan banyak kebaikan sebab setiap makhluk mendoakannya. Sementara orang ahli ibadah harus berupaya berdoa atas dirinya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement