Rabu 25 Aug 2021 05:38 WIB

Bank Digital Hijra Sebut Regulasi Baru OJK Sehatkan Industri

Regulasi baru membuat industri dapat tumbuh lebih sehat.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Bank digital syariah menyambut baik regulasi terkait bank digital yang telah digulirkan otoritas.
Foto: ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA
Bank digital syariah menyambut baik regulasi terkait bank digital yang telah digulirkan otoritas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank digital syariah menyambut baik regulasi terkait bank digital yang telah digulirkan otoritas. Product & Brand Marketing Lead ALAMI Group Nina Megayanty menyampaikan adanya regulasi akan membuat industri tumbuh dengan sehat.

"Respons ALAMI terhadap aturan OJK yang baru dikeluarkan adalah kami menyambut baik adanya regulasi baru terkait perbankan oleh OJK termasuk di dalamnya layanan digital sebagai produk bank serta berbagai aktivitas lainnya," katanya pada Republika.co.id, Selasa (24/8).

Nina mengatakan hal ini tentunya akan membuat industri dapat tumbuh lebih sehat serta memberikan perlindungan konsumen yang semakin baik. ALAMI Group saat ini sedang dalam tahap final sebelum meluncurkan bank digital syariah bernama Hijra.

Hijra adalah pengembangan dari Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang baru-baru ini dibeli oleh ALAMI Group. Nina mengatakan regulasi baru tersebut tentunya memperjelas kedudukan serta proses digitalisasi perbankan yang dapat dilakukan yang selama ini ditunggu oleh industri.

"Strategi ALAMI kedepannya kami akan tetap fokus mengembangkan layanan keuangan syariah melalui P2P lending syariah dan bank yang telah kami akuisisi," katanya.

Sementara itu, terkait dengan efisiensi terutama terkait pendirian kantor cabang, Nina mengatakan Hijra tetap memperhatikan efisiensi dan belum memiliki rencana pendirian kantor cabang. Hijra masih mengutamakan pengembangan produk dan layanan dalam rangka memperluas segmen pasar serta meningkatkan kepuasan pelanggan.

CEO ALAMI, Dima Djani menyatakan siap untuk merambah ke digital banking dengan membawa konsep sharia driven. Ia menyebut target utama pasarnya adalah modern Muslim guru, mass milenial usia sekitar 25-35 tahun, kalangan menengah yang telah nyaman dengan hidupnya, sedang memperdalam Islam, dan belajar muamalah.

"Kita yakin bisa memberikan layanan yang dibutuhkan, saya rasa User Interface (UI) dan User Experience (UX) kita juga mirip lah seperti bank digital terbaik di Indonesia, jadi kita percaya diri juga membawa nama syariah," katanya.

Saat ini Hijra telah menerima pendaftaran untuk akun rekeningnya dan informasi terkait peluncuran secara resmi dapat segera diperoleh. Hijra akan memiliki tabungan wadiah di dalam mobile apps-nya, dengan proses onboarding atau pembuatan rekening tercepat.

Dima mengklaim pembuatan rekening Hijra hanya memakan waktu tiga menit, sejauh ini tercepat di industri. Ia menjanjikan proses yang praktis dan sederhana. Selain tabungan utama wadiah, akan ada juga fitur memisah-misahkan dana, menabung untuk umrah, kotak amal, dan lainnya.

"Tentu kita akan terus tingkatkan seiring waktu, tapi nanti saat peluncuran kita pastikan ini akan membuat nyaman, karena prinsip kami riba tanpa ribet," katanya.

Secara nilai syariah, Dima mengatakan Hijra juga ingin membawa nilai kesederhanaan dalam produknya. Misal, tidak mengajarkan konsumerisme karena dalam Islam yang lebih baik adalah kesederhanaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement