Senin 23 Aug 2021 23:22 WIB

95,28 Persen Wilayah RT di Kota Bekasi Sudah Zona Hijau

Wilayah RT zona hijau mengalami peningkatan dari 93,1 persen dalam sepekan terakhir

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Jumlah RT di Kota Bekasi yang berstatus zona hijau mencapai 95,28 persen dari 7.135 RT. Wilayah RT yang menjadi zona hijau mengalami peningkatan dari 93,1 persen dalam sepekan terakhir.
Foto: Uji Sukma Medianti
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Jumlah RT di Kota Bekasi yang berstatus zona hijau mencapai 95,28 persen dari 7.135 RT. Wilayah RT yang menjadi zona hijau mengalami peningkatan dari 93,1 persen dalam sepekan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Jumlah RT di Kota Bekasi yang berstatus zona hijau mencapai 95,28 persen dari 7.135 RT. Wilayah RT yang menjadi zona hijau mengalami peningkatan dari 93,1 persen dalam sepekan terakhir.

"Alhamdulillah untuk sekarang ini di Kota Bekasi persentase zona hijau melalui lingkup RT kita sudah berada di angka 95,28 persen, dibandingkan pada pekan lalu," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, kepada wartawan, Senin (23/8).

Bertambahnya jumlah zona hijau ini, dibarengi dengan nihilnya wilayah RT yang berstatus zona merah dan juga orange. Dengan begitu, pekan ini ada 6.798 RT  yang sudah berada di zona hijau, Sedangkan 337 RT lainnya berada di zona kuning. Selain itu, angka kesembuhan Covid-19 pun mengalami peningkatan.

"Angka kesembuhan kita sudah memiliki kenaikan. Yakni mencapai 97,87 persen," terang dia.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat menerima alokasi vaksin Covid-19 merek Pfizer dari Kementerian Kesehatan sebanyak 181.350 dosis. Pepen, panggilan akrabnya menjelaskan vaksin buatan Amerika Serikat itu diharapkan bisa kembali dialokasikan dengan jumlah yang sama atau lebih karena membutuhkan dua kali penyuntikan.

Rahmat mengatakan vaksin Pfizer merupakan merk dagang ketiga yang dipergunakan di wilayah Kota Bekasi setelah Sinovac dan AstraZeneca. Rahmat mengaku masih akan terus mengejar alokasi vaksin Sinovac lantaran telah banyak digunakan di wilayahnya untuk penyuntikan dosis pertama.

"Jadi kalau kita dapat Sinovac, ya oke, cuma dosis keduanya harus Sinovac juga. Pfizer juga berarti kalau sudah disiapkan kali dua, kita tidak bisa lagi membagi-bagi, jadi 181 ribu itu, ya sudah segera untuk diselesaikan untuk dua kali alokasi," katanya.

Sebelumnya, sebanyak 1.560.780 dosis vaksin asal Amerika Serikat, Pfizer, tiba di Indonesia pada Kamis (19/8). Vaksin tersebut akan diprioritaskan untuk daerah di wilayah aglomerasi Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek) terlebih dahulu. Jutaan juta dosis yang akan tiba itu merupakan kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-38 di Indonesia atau tahap perdana dari kedatangan vaksin khusus Pfizer di Tanah Air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement